Mari Lindungi Privasi Anda Dan Tangkal Hoax, Stop Menyebarkan Hate Speech Dan Persekusi - Jaman kini ialah jaman milineal yang di mana dengan banyaknya serba internet dan alat canggih yaitu smartphone. Karena yang memegang alat ini bukan hanya orang berilmu balig cukup akal saja namun anak kecil juga sanggup memegang smartphone dengan baik. Perlu adanya pengawalan atau pengawasan yang ketat biar tidak terjerumus ke hal yang negatif.
Dengan adanya smartphone yang selalu sanggup di bawa kemana-mana tidak heran juga setiap bangkit pagi ataupun mau tidur niscaya melihat Handphone anda dulu, untuk melihat notif atau pemberithauan dari orang lain maupun postingan grup lain.
But, tahukah anda tidak semua handphone juga sanggup berdampak manis untuk anda. Akan tetapi juga sanggup berdampak buruk bagi anda yang tidak pintar mengelola dengan baik dan benar, misalnya yaitu orang absurd mengetahui keberadaan anda di manapun dan kapanpun.
Saya akan menawarkan informasi ihwal apa yang saya sanggup di Canopy Center Jl. Purnama 2 No. 1 yang bertemakan Digital Security & Coaching Clinic : Melindungi Diri Diera Digital pada tanggal 26 - 2 - 2018.
Anton Muhajir berkata sebelum anda menciptakan akun yang ada di sosmed menyerupai Gmail, Facebook, Instagram, Twitter, dan lain-lainnya. Tanpa anda sadari anda di minta untuk mengisi data-data pribadi. Seperti nama, alamat, tanggal lahir dan nomor handphone hingga ada juga KTP. Lalu anda merasa itu hanya sekedar untuk mengisi syarat dalam menciptakan akun sosmed padahal itu sangatlah yang bersifat privasi alasannya ialah terkadang anda tidak peduli maupun berpikir panjang, imbas apa yang terjadi di kemudian hari pada anda? Lalu anda bertanya apakah ada dampaknya? Ya niscaya ada dampaknya.
Anton Muhajir (SAFEnet)
Apa saja dampaknya? Dampaknya yaitu apabila ada orang-orang jahat ingin melaksanakan keburukan pada anda alasannya ialah dengan mudahnya mereka menemukan anda dimana pun dan kapanpun. Karena juga mereka sanggup mengetahui segala informasi privasi anda baik dari alamat tempat tinggal anda hingga nomor Handphone anda juga mereka mendapatkannya dengan mudah. Saya akan menawarkan sebuah pola dengan gaya hidup seseorang yang suka berfoya-foya alasannya ialah para penjahat suka melihat orang kaya, dengan sasaran mereka niscaya orang terdekat menyerupai keluarga maupun kerabat anda. Karena dengan adanya sosmed ini mereka mengetahui lokasi, tanggal dan waktu keluarga maupun kerabat anda. Apabila anda sudah berkeluarga mereka mengincar seorang anak atau istri anda yang gampang untuk di culik untuk di jadikan tebusan.
Dan Anton Muhajir berkata juga untuk itu mari lindungi privasi anda dengan cara mengurangi aktifitas postingan anda yang ada di sosmed, berfikir panjang dan mengetahui imbas yang akan terjadi. Karena dengan itu para penjahat digital tidak tertarik dengan gaya hidup anda.
Selain Anton Muhajir memberikan pemateri pertama, ada juga pemateri yang lainnya menyerupai Dr. Ema Rahmaniah dari Mafindo dan Jane Aileen dari YLBHI. Informasi selanjutnya di sampaikan oleh Dr. Ema Rahmaniah berkata bahwa negara Indonesia ialah negara pengguna internet dan pengguna media umum yang massif (banyak). Menurut data Menkoinfo terdapat todal 132 Juta internet user dari total 252 juta masyarakat di Indonesia.
Dr. Ema Rahmaniah (Mafindo)
Tahukah anda bahwa untuk tahun 2018 dan 2019 ialah tahun yang penuh dengan pemilihan umum baik dari pemilihan Gubernur, Walikota, Bupati, hingga Presiden di 2019 yang akan datang. Dengan adanya waktu-waktu pemilu ini banyak orang yang tidak bertanggung jawab menyebarkan informasi yang bersifat hoax untuk menjatuhkan lawan politik dan mengguntungkan pihak-pihak tertentu.
Apa itu Hoax? Hoax ialah informasi atau informasi yang sifatnya tidak benar, palsu, dan tidak sesuai fakta atau data kebenaran. Dr. Ema Rahmaniah berkata ketika ini provinsi Kalimantan Barat menduduki peringkat ketiga (3) dalam hal tempat yang rawan konflik menjelang pemilu.
Lalu bagaimana cara untuk mengetahui informasi yang kita sanggup merupakan hoax atau bukan? Menurut Dr. Ema Rahmaniah berkata bahwa cara untuk mengetahuinya yaitu ciri-ciri orang yang suka menyebarkan informasi hoax diantaranya yaitu tingak literasi rendah. Literasi rendah yaitu orang-orang yang hanya membaca judul tanpa membaca isi dalam sebuah berita, kemudian dengan mudahnya tanpa berpikir panjang menyebarkan atau share informasi teresebut, polarisasi jawaban isu politik atau sara dan terakhir yaitu kurun konglomerasi media yang menciptakan hanya untuk khusus bermain politik.
Dr Ema Rahmaniah berpesan oleh alasannya ialah itu sebelum anda mempercayai informasi yang tidak ada sumbernya dan juga blog yang abal-abal, maka anda harus menghindarinya. Jadilah pembaca yang cerdas jangan hanya sekedar membaca judul tanpa melihat isinya. Ibaratkan peribahasa "Don't judge by its cover". Jangan melihat hanya sampul saja, tapi lihatlah isinya juga. Dan juga apabila anda ikut menyebarkna informasi hoax maka dosa jariah berjamaah atau tolong-menolong itulah yang akan dapat.
Karena dengan mudahnya jempol like status seseorang dan ikut menyebarkan tanpa tau kebenaran maka di situlah kepercayaan anda di uji atau tingkat kecerdasan anda di uji juga.
Dan pemateri selanjutnya yaitu Jane Aileen dari YLBHI (yayasan forum pertolongan aturan Indonesia). Jane Aileen berkata ihwal Cara melawan Hoax, Hate Speech (Ujaran Kebencian) dan Persekusi. Cara melawan hoax ialah dengan mencari kebenaran atau telusuri informasi apakah itu termasuk hoax atau bukan, kemudian tanyakan eksklusif pada pakar ahlinya. Contoh ihwal kesehatan yang di mana sehabis makan kepiting dihentikan minum vitamin C? alasannya ialah ada akan terjadi bla...bla. Dan kini anda harus pintar dan cerdas tanyakan pada pakar dunia kedokteran jangan telan mentah informasi yang tidak benar. Kemudian melawan ujaran kebencian dan persekusi?
Jane Aileen (YLBHI)
Apa itu ujaran kebnecian dan persekusi? Ujaran kebencian yaitu menghina, menjelekkan atau membully pada kelompok maupun perorangan dari suku, agama dan ras. Ini di sangat seriuskan alasannya ialah banyak seseorang untuk menjatuhkan lawan politik mengguna isu sara. Lalu persekusi ialah suatu tindakan yang berujung melaksanakan tindakan fisik maupun non fisik di mana sanggup melalui lewat teror kemudian membully atau menghina dengan langsung. Untuk itu hindarilah dengan bahasa ujaran kebencian dan persekusi.
Sedikit informasi bahwa bukan hanya di jaman kini terdapat informasi palsu atau hoax, alasannya ialah di jaman Nabi dan Rasul pun dibentuk informasi palsa oleh orang yang memiliki hati yang sombong, iri dan dengki terhadap Nabi dan Rasul Allah.
Semoga dengan adanya informasi yang saya berikan sanggup anda terima dengan baik dan benar. Akhir kata dari saya
"MARI BERANTAS HOAX, STOP UJARAN KEBENCIAN DAN PERSEKUSI"