Pernahkah Anda merasa malas? Bohong kalau Anda menjawab tidak. Setiap orang niscaya pernah mempunyai rasa malas dalam hidupnya, bahkan orang yang paling rajin sekalipun niscaya pernah mengalami yang rasanya malas. Rasa malas tampaknya sudah menjadi hal yang biasa dalam diri manusia.
Malas juga merupakan suatu perilaku di mana seseorang enggan untuk melaksanakan sesuatu dan mempunyai konsep berfikir yang negatif terhadap sesuatu sehingga tidak mempunyai cita-cita untuk melaksanakan hal tersebut.
Malas sanggup disebabkan oleh aneka macam hal. Rasa malas sanggup timbul lantaran disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu faktor internal atau faktor yang berasal dari diri seseorang itu sendiri maupun faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri seseorang.
Faktor internal yang menjadikan seseorang malas biasanya disebabkan lantaran beberapa hal sebagai berikut:
Orang yang sudah tertanam niat dalam dirinya untuk menyenangkan orang tuanya melalui nilai ujian, maka orang tersebut akan selalu berusaha keras untuk mendapat nilai yang terbaik.
Kebiasaan yang dibangun dalam hal ini yaitu kebiasaan yang positif. Jika Anda mempunyai rasa malas, maka paksalah diri anda untuk melawan rasa malas tersebut.
Pengertian Rasa Malas
Malas yaitu sebuah kondisi di mana seseorang merasa sulit beranjak dari suatu hal untuk melaksanakan hal yang lain.Malas juga merupakan suatu perilaku di mana seseorang enggan untuk melaksanakan sesuatu dan mempunyai konsep berfikir yang negatif terhadap sesuatu sehingga tidak mempunyai cita-cita untuk melaksanakan hal tersebut.
Penyebab Rasa Malas
Malas sanggup disebabkan oleh aneka macam hal. Rasa malas sanggup timbul lantaran disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu faktor internal atau faktor yang berasal dari diri seseorang itu sendiri maupun faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri seseorang.
Faktor internal yang menjadikan seseorang malas biasanya disebabkan lantaran beberapa hal sebagai berikut:
1. Kurangnya motivasi dalam diri
Rasa malas sanggup terbentuk lantaran kurangnya motivasi dalam diri seseorang untuk melaksanakan sesuatu. Seseorang yang tidak mempunyai motivasi akan lebih cepat bosan untuk melaksanakan sesuatu.
Selain itu seseorang yang kurang motivasi juga akan merasa bahwa apa yang ia lakukan itu kurang mempunyai manfaat bagi dirinya.
Selain itu seseorang yang kurang motivasi juga akan merasa bahwa apa yang ia lakukan itu kurang mempunyai manfaat bagi dirinya.
2. Faktor mood seseorang
Tak bisa dipungkiri memang mood sangat menentukan apakah seseorang semangat untuk melaksanakan sesuatu atau justru malah akan malas untuk melaksanakan sesuatu. Setiap orang tentu sering mengalami perubahan mood dalam kehidupannya. Bahkan mood seseorang sanggup berubah dalam hal sekejap saja.
Sebagai contoh, si Rujend ia bangkit pagi dan mempunyai semangat yang tinggi untuk pergi ke sekolah dan belajar. Namun, tiba-tiba di jalan dikala menuju ke sekolahannya, si Rujend mendapat musibah, yaitu ban sepedanya bocor.
Mood Rujend yang tadinya semangat untuk bersekolah seketika hilang lantaran hal tersebut.
Baca Juga: 8 Cara Presentasi yang Baik dan Tidak Membosankan
Sebagai contoh, si Rujend ia bangkit pagi dan mempunyai semangat yang tinggi untuk pergi ke sekolah dan belajar. Namun, tiba-tiba di jalan dikala menuju ke sekolahannya, si Rujend mendapat musibah, yaitu ban sepedanya bocor.
Mood Rujend yang tadinya semangat untuk bersekolah seketika hilang lantaran hal tersebut.
3. Pemikiran negatif terhadap suatu hal
Seseorang yang mempunyai pikiran yang negatif biasanya akan menganggap bahwa suatu hal itu susah untuk dilakukannya.
Orang yang malas biasanya juga menganggap enteng sesuatu hal. Karena menganggap remeh suatu hal, maka seseorang cenderung menunda-nunda pekerjaan. " Ah ini mah gampang, dikerjain sejam aja udah kelar nih kiprah ".
Contohnya adalah menyerupai demikian. Karena anggapan tersebut, tentu akan menjadikan rasa malas dalam diri seseorang.
Orang yang malas biasanya juga menganggap enteng sesuatu hal. Karena menganggap remeh suatu hal, maka seseorang cenderung menunda-nunda pekerjaan. " Ah ini mah gampang, dikerjain sejam aja udah kelar nih kiprah ".
Contohnya adalah menyerupai demikian. Karena anggapan tersebut, tentu akan menjadikan rasa malas dalam diri seseorang.
4. Tidak memikirkan konsekuensi
Orang malas juga sanggup disebabkan lantaran tidak memikirkan konsekuensi dari rasa malas itu sendiri. Mereka tidak memikirkan apa yang terjadi kalau kiprah kelompok tidak selesai, tidak memikirkan kalau PR tidak dikerjakan, tidak berfikir kalau nilai ujian buruk dan sebagainya. Karena hal tersebut maka seseorang akan merasa " Ah ya udah, nilai buruk gapapa yang penting kan lulus ", analoginya yaitu menyerupai itu.
Baca Juga: 9 Kerja Sampingan yang Cocok untuk Pelajar
Faktor-faktor penyebab rasa malas yang timbul dari luar diri seseorang yaitu sebagai berikut:
1. Keluarga
Keluarga yaitu elemen terpenting dalam membangun mindset seseorang. Seorang akan praktis mencontoh apa yang orang tuanya lakukan dibandingkan dengan apa yang gurunya lakukan di sekolah.
Jika orang bau tanah pemalas, rumah selalu berantakan, rumah jarang disapu dan sebagainya maka secara tidak pribadi hal itu akan membangun pola pikir seseorang dalam hal ini seorang anak. Seorang anak akan menganggap kalau rumah kotor dan awut-awutan itu yaitu hal yang biasa sehingga ia tidak perlu menyapunya.
Jika orang bau tanah pemalas, rumah selalu berantakan, rumah jarang disapu dan sebagainya maka secara tidak pribadi hal itu akan membangun pola pikir seseorang dalam hal ini seorang anak. Seorang anak akan menganggap kalau rumah kotor dan awut-awutan itu yaitu hal yang biasa sehingga ia tidak perlu menyapunya.
2. Lingkungan
Lingkungan juga merupakan faktor yang sanggup mengakibatkan seorang menentukan untuk malas. Lingkungan yang pemalas akan membangun seorang yang pemalas juga dan berlaku sebaliknya.
3. Pekerjaan terlalu menumpuk
Hal ini merupakan hal yang sering terjadi. Seseorang akan merasa lelah kalau pekerjaannya menumpuk. Apalagi kalau pekerjaan yang satu belum final namun sudah tiba lagi pekerjaan-pekerjaan lainnya.
Karena rasa lelah akhir pekerjaan yang menumpuk tersebut, maka seseorang juga akan merasa keberatan dan cenderung tidak semangat lagi untuk menyelesaikannya.
Karena rasa lelah akhir pekerjaan yang menumpuk tersebut, maka seseorang juga akan merasa keberatan dan cenderung tidak semangat lagi untuk menyelesaikannya.
Cara Mengatasi Rasa Malas
Setiap suatu duduk kasus niscaya juga mempunyai solusi. Tidak ada duduk kasus dalam dunia ini yang tidak sanggup diatasi. Pada kesempatan kali ini, Rumah Jendela akan memperlihatkan lima cara untuk mengatasi duduk kasus rasa malas sebagai berikut:
1. Membangun niat
Rasa malas akan tergerus kalau seseorang mempunyai niat yang besar lengan berkuasa dalam diri untuk melaksanakan sesuatu. Jika seseorang mempunyai niat, maka orang tersebut juga akan selalu nrimo untuk melaksanakan sesuatu, sehingga tidak merasa terbebani.
Orang yang sudah tertanam niat dalam dirinya untuk menyenangkan orang tuanya melalui nilai ujian, maka orang tersebut akan selalu berusaha keras untuk mendapat nilai yang terbaik.
Baca Juga: 6 Manfaat MenulisOrang yang berniat mempunyai otot besar lengan berkuasa maka akan sering pergi ke gym secara rutin. Intinya yaitu tanamkan niat yang besar lengan berkuasa dalam diri ihwal sesuatu hal sehingga niat tersebut sanggup menstimulus semangat untuk melaksanakan sesuatu.
2. Membuat tujuan atau sasaran yang jelas
Dengan menciptakan tujuan apa yang ingin diraih, maka seseorang akan bahagia untuk melaksanakan sesuatu. Tujuan akan menjadikan alasan yang besar lengan berkuasa bahwa bermalas-malasan yaitu hal yang tidak berguna.
Sebagai pola Rujend ingin membeli sebuah rumah dalam dua tahun yang akan datang, maka Rujend tentunya tidak akan bermalas-malasan untuk bekerja sehingga dala dua tahun mendatang rumah yang ia impikan bisa dibelinya.
Inilah cara kerja manusia, kalau seseorang mempunyai target, maka otak juga akan meresponnya dalam bentuk semangat dan sebagainya.
Sebagai pola Rujend ingin membeli sebuah rumah dalam dua tahun yang akan datang, maka Rujend tentunya tidak akan bermalas-malasan untuk bekerja sehingga dala dua tahun mendatang rumah yang ia impikan bisa dibelinya.
Inilah cara kerja manusia, kalau seseorang mempunyai target, maka otak juga akan meresponnya dalam bentuk semangat dan sebagainya.
3. Membuat reward atau apresiasi terhadap diri sendiri
Manusia akan lebih bersemangat kalau mendapat suatu apresiasi. Ketika ada sebuah reward maka seseorang cenderung tidak akan merasa malas.
Sebagai contoh, kalau kita mendapat nilai 100 dalam ulangan matematika, maka berilah reward terhadap diri kita sendiri, contohnya adala merasa besar hati atas pencapaian tersebut.
Yang sering terjadi seringkali reward ini tidak terperinci sehingga orang akan malas untuk melaksanakan sesuatu.
Sebagai contoh, kalau kita mendapat nilai 100 dalam ulangan matematika, maka berilah reward terhadap diri kita sendiri, contohnya adala merasa besar hati atas pencapaian tersebut.
Yang sering terjadi seringkali reward ini tidak terperinci sehingga orang akan malas untuk melaksanakan sesuatu.
4. Memaksa dan membiasakan diri
Kebiasaan yaitu suatu perilaku yang tebentuk lantaran sesuatu hal yang telah dilakukan berulang-ulang.
Ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa kalau seseorang melaksanakan suatu hal secara terus menerus dalam jangka waktu 21 hari, maka besar kemungkinan hal tersebut akan menjadi kebiasaan dalam hidupnya.
Ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa kalau seseorang melaksanakan suatu hal secara terus menerus dalam jangka waktu 21 hari, maka besar kemungkinan hal tersebut akan menjadi kebiasaan dalam hidupnya.
Kebiasaan yang dibangun dalam hal ini yaitu kebiasaan yang positif. Jika Anda mempunyai rasa malas, maka paksalah diri anda untuk melawan rasa malas tersebut.
Baca Juga: Cerpen Motivasi: Adi Sang Pejuang MimpiContohnya kalau kita malas belajar, paksalah diri kita untuk berguru secara rutin setiap harinya walaupun itu hanya 10 menit saja misalnya. Hal kecil ini kalau dilakukan secara terus-menerus maka akan menjadi sebuah kebiasaan yang konkret sehingga rasa malas sanggup diatasi.
5. Pikirkan konsekuensi yang akan diterima
Seseorang harus memikirkan konsekuensi yang akan diterima kalau malas mengerjakan sesuatu.
Seorang murid yang menyadari kalau ulangannya buruk maka ia tidak lulus tentu akan berguru dengan tekun.
Seseorang yang tahu kalau ia tidak menggunakan helm maka akan ditilang tentu akan menggunakan helm. Terapkanlah pemikiran-pemikiran tersebut dalam kehidupan sehari-hari sehingga rasa malas tidak akan muncul.
Seorang murid yang menyadari kalau ulangannya buruk maka ia tidak lulus tentu akan berguru dengan tekun.
Seseorang yang tahu kalau ia tidak menggunakan helm maka akan ditilang tentu akan menggunakan helm. Terapkanlah pemikiran-pemikiran tersebut dalam kehidupan sehari-hari sehingga rasa malas tidak akan muncul.
Demikianlah cara untuk menghadapi rasa malas yang bisa Rumah Jendela bagikan, kiranya bermanfaat bagi Anda yang sedang berjuang untuk menghadapi rasa malas.
Silakan hubungi kami melalui contact yang telah disediakan kalau kalian ingin bertanya-tanya secara pribadi atau tinggalkan pertanyaan Anda di kolom komentar. Terimakasih dan hingga jumpa.
Sumber https://rumahjendelakita.blogspot.com/
Silakan hubungi kami melalui contact yang telah disediakan kalau kalian ingin bertanya-tanya secara pribadi atau tinggalkan pertanyaan Anda di kolom komentar. Terimakasih dan hingga jumpa.