Selasa, 27 November 2012

Sinopsis Lakorn : Love At First Hate Episode 01 Part 2

Sinopsis Lakorn : Love At First Hate Episode 01 part 2 - Kluay sedang bersantai di dingklik santai samping bak renang. Dia memakain spray (mungkin sejenis sun block) di kulitnya, tetapi, tali bajunya malah terlepas. Dan dikala ia sedang memasang tali bajunya kembali, ia malah melihat seorang laki-laki sedang mengarahkan kamera ponsel ke arahnya.

Dengan marah, Kluay menghampiri laki-laki tersebut, Pup. Pup kaget melihat ada perempuan menggunakan topi lebar dan berkacamata berdiri di depannya, jadi ia mengabaikan perempuan itu. Tetapi Kluay malah marah, dan menuduh kalau Pup mengambil fotonya. Pup gundah dan menjelaskan kalau ia tidak mengambil foto perempuan itu. Kluay tidak percaya dan memaksa melihat ponsel Pup. Pup dengan terpaksa memberikan.
 Kluay sedang bersantai di dingklik santai samping bak renang Sinopsis Lakorn : Love At First Hate Episode 01 part 2

Kluay melihat foto di ponsel Pup dan sesudah meng-zoom, terlihat di salah satu foto, memang ada terpotret Kluay yang sedang memperbaiki tali baju yang terlepas. Pup terang kaget, dan tidak sadar telah memotret Kluay. Kluay dengan tidak sopan, memerintah Pup semoga segera menghapus foto itu. Pup terang kesal sebab Kluay memerintahnya.

“Jangan berpura-pura tidak mengenalku,” ujar Kluay. “Kau paparazzi, kan?”
“Apa? Paparazzi? Tunggu, siapa kau? Kenapa paparazzi harus mengikutimu?”
“Berhenti berpura-pura tidak mengenalku.”
“Aku benar-benar tidak mengenalmu. Lebih baik kamu kembali bersantai,” ujar Pup dan hendak pergi.

Tetapi, Kluay menahannya dan malah merebut ponsel Pup. Saat itu, topi Kluay terlepas dan Pup menyerupai mengenalnya. Jadi, ia melepaskan kacamata hitam Kluay, dan terkejut. Dia mengenali Kluay sebagai artis terkenal. Dan sebab sudah tahu mengenai Kluay ia segera menghapus foto di ponselnya, di depan Kluay.

Usai foto di hapus, Kluay berlalu pergi dan kembali bersantai. Tetapi, Pup menghampirinya dan meminta izin untuk berfoto bersama. Dia mau pamer sama teman-temannya sebab ketemu artis terkenal. Kluay dengan agresif menolak dengan alasan kalau ia sedang sendirian.
“Jika saya membiarkanmu berfoto denganku, dan itu akan menjadi skandal akhirnya, itu akan merusak reputasiku. Silahkan pergi. Ini waktu pribadiku sekarang,” usir Kluay.


P’Golf memperlihatkan dua kunci kamar hotel pada Pup dan memberitahu kalau satu kunci yaitu milik kamar Pup dan satu lagi kunci kamar sepupunya. Dan P’Golf memperlihatkan salah satu kunci ke Pup. Pup menerimanya dan meminta izin untuk segera masuk kamar dan tidak ikut makan malam. Dia merasa sangat lelah. P’Golf melarang sebab Pup harus bertemu dengan sepupunya dulu. Sepupunya sangat baik, manis dan seluruh negeri menyukainya. Pup tertawa dan menyebut P’Golf yang terlalu lebay.

Ploy ke kamar Kluay dan melihat Kluay yang gres selesai mandi. Dia mengomentari Kluay yang terlalu usang dan nanti sanggup terlambat. Dengan ketus Kluay menyuruh Ploy untuk kembali ke kamarnya sendiri. Ploy dengan ramah, menyentuh tangan Kluay dan berkata kalau ia hanya ingin mengingatkan Kluay semoga tidak terlambat menemui P’Golf.

“Itu bukan urusanmu. P’Golf yaitu sepupuku. Dia tidak ada hubungannya denganmu,” ujar Kluay dengan ketus.

“Jangan menyerupai itu. Ayahku menikahi ibumu, jadi sepupumu kini yaitu sepupuku. Lihat dirimu, saya sangat mencintaimu sebagai saudaraku,” ujar Ploy dan memeluk Kluay dengan erat.

Kluay mendorongnya dan bertanya alasan Ploy tiba ke kamarnya? Ploy menjawab kalau ia tiba hanya untuk berkunjung dan juga dengar kalau Kluay akan mengembangkan kamar malam ini. Kluay dengan murka bertanya Ploy tahu darimana? Ploy memberitahu dengan riang kalau ia tadi bertemu dengan P’Golf dan P’Golf memberitahunya. Dia menyuruh Kluay untuk sanggup bersenang-senang dengan sobat sekamarnya nanti, sesudah itu ia kembali ke kamarnya. 

P’Golf dan Pup sudah berada di restoran hotel dan sedang menunggu Kluay. Kebetulan P’O lewat, jadi P’Golf mengajaknya untuk makan bersama. Tetapi, P’O melihat Pup dan malah menjawab kalau ia tidak mau, ia lebih baik duduk dengan temannya.
“Tunggu. Aku bukan temannya?” ujar P’Golf kesal sesudah P’O lewat.
Pup mengangkat bahu. Dia kemudian membahas mengenai sepupu P’Golf yang belum tiba juga, padahal ia sudah lapar. P’Golf memintanya untuk bersabar, sebab perempuan manis butuh waktu.
Eng… ing… eng…

Kluay muncul. Dan Pup tercengang.
“P’Golf. Apa ia sepupumu?” tanya Pup memastikan.
“Ya,” jawab P’Gollf dan memanggil Kluay.
Dan bertemulah lagi Kluay dengan Ploy.

P’Golf memperkenalkan mereka. Pup yaitu anabawang residennya, dan Kluay yaitu sepupu, artis terkenal. Masalahnya, muka Pup dan Kluay malah masam, sehingga menciptakan P’Golf heran dan bertanya apa mereka sudah saling mengenal sebelumya?
“Aku melihatnya menggunakan pakaian renang  dan berpose seksi di bak renang tadi. Kaprikornus saya pikir ia bintang por**,” ujar Pup sambil tertawa.
“Hey, jangan ucapanmu. Aku bukan bintang por**. Aku tadi melaksanakan pemotretan.”
“Oh, pemotretan. Benar, tadi ada Ploy juga. Dia sangat menarik dan seksi. Tidak menyerupai mu. Hanya kepalamu yang besar menyerupai kepala tauge,” ejek Pup.
Dan hal itu menciptakan Kluay sangat marah. Saking marahnya, ia mau kembali saja ke kamar. P’Golf melarangnya dan memintanya untuk duduk. Dia mengajak Pup untuk bicara sebentar dnegannya diluar.

Diluar, Pup menjelaskan kalau ia tidak punya duduk masalah dengan Kluay. Dia tadi ada minta foto, tapi di tolak, dan ia tidak memaksa lagi. Tapi, seharusnya Kluay melupakan duduk masalah tadi, bukannya bersikap menyerupai itu. Karena itu, ia menjadi kesal dan menyindirnya. 
“Dan kamu menyindirnya menggunakan Ploy. Sekarang, Kluay mungkin akan semakin membencimu,” ujar P’Golf.
“Kenapa?”
“Hubungan mereka buruk.”
“Huh? Serius? Bukankah mereka bersaudara?”

“Ya. Tetapi bahwasanya juga tidak. Mereka bukan saudara kandung.  Ploy yaitu putri dari ayah tiri Kluay. Jadi, ia yaitu saudara tiri Kluay. Dan mereka selalu bersaing semenjak dulu. Mereka memiliki manager artis yang sama. Ploy sangat populer sebelumnya. Karena ia yaitu model semenjak SMP. Tapi, Kluay debut sebagai artis, dan menjadi lebih populer dari Ploy. Dia menjadi semakin populer sesudah lulus. Untunglah mereka populer di bidang yang berbeda. Jika mereka berada di bidang yang sama, mereka niscaya akan lebih sering bertengkar.”

Pup jadi merasa bersalah. Dia menentukan untuk makan di kamarnya saja, semoga P’Golf dan Kluay sanggup makan dengan nyaman. P’Golf melarang, sebab baginya Kluay yaitu sepupunya dan Pup yaitu sobat baiknya, ia berharap mereka sanggup berteman baik.

Dan Pup memberikan hal itu pada Kluay. Dan Kluay pribadi menolak. Jadi, Pup juga menolak. Mereka tidak mau berdamai. P’Golf hingga tercengang. Tetapi, Pup dan Kluay semakin berdebat dan menyind

P’O yang melihat Kluay, menghampiri meja mereka. Dia meminta izin untuk berfoto bersama dan Kluay bersedia. Selesai berfoto, P’O duduk di samping Kluay dan ikut makan bersama dnegan mereka. Mereka berbincang-bincang, dan dikala tahu kalau Kluay yaitu sepupu Golf, ia malah bilang kalau ia dan Golf sangat dekat. Dan kenapa Golf tidak bilang kalau ia sepupu-an dengan Kluay? Golf hendak menjawab, tetapi O malah mengabaikannya.

P’O asyik berbincang dengan Kluay hingga menciptakan Kluay merasa tidak nyaman. Kluay pamit untuk kembali ke kamarnya. P’O hendak mengantarnya, tetapi Kluay menolak.

Kluay sudah pergi, dan sesudah itu, ia malah berkata akan kembali ke meja temannya. P’Golf sangat kesal, sebab O nampak sekali ingin mendekati Kluay. Setelah Kluay pergi, P’O pribadi kembali ke mejanya. P’Golf sangat kesal.

Kluay menunggu hingga malam, tetapi dokter itu belum tiba juga. Jadi, ia menelpon P’Golf dan bertanya. P’Golf menjawab kalau dokter itu belum tiba dan kini ia juga sedang menunggu di lobby. Kluay memberitahu kalau ia sangat ngantuk, dan menyuruh Golf semoga memberitahu dokter semoga pribadi masuk saja ke kamar. Golf mengerti dan meminta maaf juga sudah meributkan Kluay.

Akhirnya dokter itu datang. Dan dokter itu sangat bahagia sebab akan mengembangkan kamar dengan Kluay, artis terkenal. Golf memperlihatkan kunci kamar, dan dokter itu pribadi pamit pergi. Golf membangunkan Pup yang tertidur dan berterimakasih sebab Pup sudah mau menemaninya hingga dokter datang. Dia menyuruh Pup untuk masuk kamar dan beristirahat. Golf sendiri masih harus di lobby untuk berbicara dengan resepsionis mengenai sarapan besok pagi.

Pup masuk ke kamar hotelnya. Kamar dalam keadaan gelap, dan Pup tanpa membuka lampu, segera melepas kemejanya dan tidur.

Kluay bermimpi. Dia sedang bermain di taman. Tetapi, kakinya terjerat rantai pohon. Dia berteriak memitna tolong, dan orang berpakaian hitam muncul dan menolongnya. Kluay berterimakasih pada laki-laki itu, dan mereka hampir berciuman. Tapi, ciuman itu batal dikala melihat laki-laki itu yaitu Pup. Mereka terjatuh dan Kluay berteriak.

Kluay terbangun dari tidurnya. Dia menggerutu kesal sebab bermimpi jelek menyerupai itu. Dan, Pup juga bangun. Dia tidur di kamar Kluay.

Mereka pribadi berteriak. Dan saling berdebat kenapa ada di kamar yang mereka klaim kamar mereka? Tetapi, dikala menyadari kalau Pup sudah salah kamar, Kluay tetap menerka kalau Pup sengaja masuk ke kamarnya. Dia berteriak menyebut Pup mesum dan psikopat.
“Aku niscaya yaitu orang mesum gila, jikalau saya mau tidur dengan perempuan berdada rata sepertimu.”

Kluay semakin kesal dan memukul Pup dengan bantal. Pup kesal dan memberitahu kalau di pukul pakai bantal tidak akan terasa sakit. Kluay karenanya menendang Pup hingga jatuh dari daerah tidur.

P’Golf sudah berdiri dan berpakaian rapi. Dia keluar dari kamar dan bertemu dokter. Dokter memberitahu kalau kamarnya masih gres dan tidak ada Kluay, apa mungkin Golf salah memperlihatkan kunci kamar. Golf merasa itu tidak mungkin, dan kemudian tersadar.
“Berapa nomor kamarmu?”
“1603.”


Kluay dan Pup masih terus berdebat. Pup menjelaskan pada Kluay kalau ia tidak melaksanakan apapun, dan juga pakaian mereka masih utuh. Kluay kesal dan berkata kalau ia kini mengerti kenapa bermimpi jelek mengenai Pup. Pup malah menggodanya yang memimpikan dirinya. Kluay semakin kesal dan mengusir Pup pergi.
Pup mengerti dan membawa koper-nya. Sebelum pergi, Kluay memperingatkan Pup semoga tidak menyebarkan yang terjadi pada siapapun. Pup mengerti, dan menjawab kalau ia juga tidak mau menyebarkan hal memalukan menyerupai ini. Kesal, Kluay mendorongnya keluar.

Dan diluar, telah ada banyak wartawan dan mereka memotret Kluay serta Pup. Reflex, Pup segera menutup pintu kamar kembali.

Sumber https://sinopsisfilmterbaruu.blogspot.com/