Kamis, 07 Maret 2013

Alibaba Berusaha Keras Untuk Melanjutkan Kala Penjualan Singles 'Day Yang Memecahkan Rekor

Alibaba membutuhkan lebih dari Mariah Carey untuk menumbuhkan Hari Singel. Alibaba

Alibaba berusaha keras untuk melanjutkan kurun penjualan Singles 'Day yang memecahkan rekor - di sini ialah bagaimana para direktur berencana untuk terus berkembang 


  • Alibaba memecahkan rekor e-commerce lagi pada Singles Day 2018, dengan pelanggan menghabiskan $ 30,8 miliar selama perjalanan belanja perusahaan 24 jam.
  • Namun, pertumbuhan melambat dibandingkan dengan tahun lalu, mengungkapkan tekanan Alibaba berada di bawah untuk terus membanjiri penjualan Hari Singel.
  • Para direktur Alibaba mengandalkan tiga faktor untuk terus menumbuhkan Hari Singles: potensi ritel offline, penjualan internasional, dan kelas menengah Cina yang sedang tumbuh.

SHANGHAI, China - Alibaba mengakhiri hari Singles Day yang memecahkan rekor sebagai hari Minggu berakhir.

Namun, pada titik ini, raksasa e-commerce China tidak mempunyai banyak pilihan selain menghancurkan rekor.

Sebagai perayaan Hari Singel Alibaba pada 11/11 - 11 November - hampir berakhir, perusahaan melaporkan pada tengah malam bahwa pelanggan telah menghabiskan $ 30,8 miliar online selama 24 jam terakhir.

Itu ialah peningkatan yang signifikan dari $ 25,3 miliar volume barang dagangan kotor (GMV) yang dibeli pembeli Alibaba pada 2017. Namun, tingkat pertumbuhan 27% ialah yang terendah dalam sejarah 10 tahun.

Selama dekade terakhir, Singles Day telah menjadi simbol kesuksesan Alibaba dan basis pelanggan besar perusahaan. Alibaba mengubah hari komitmen menjadi sebuah festival, dengan gala yang termasuk pertunjukan oleh Mariah Carey dan akrobat bertema e-commerce dari Cirque du Soleil. Ratusan wartawan dari seluruh dunia menghadiri program tersebut, menyaksikan sosok GMV meroket dan berharap sanggup melihat sekilas pendiri Alibaba, Jack Ma.

Namun, sementara Singles Day membantu menghidupkan kegembiraan untuk Alibaba, aksentuasi pada menumbuhkan GMV juga sanggup membuat masalah.

Kekhawatiran wacana penurunan margin dan ekonomi China telah berkontribusi terhadap saham Alibaba yang menurun 22% sepanjang tahun ini. Sebagai pameran kekuasaan yang paling mencolok di perusahaan, Hari Singel di bawah standar akan berarti dilema besar bagi Alibaba.

"Seluruh dunia sedang melihatnya yang menyampaikan banyak tekanan" pada Alibaba, kata David Zipser, kawan senior McKinsey & Company yang memimpin praktik konsumen dan ritel di China.

Mengambil Single Hari Offline (Taking Singles Day offline)


Pertumbuhan berkelanjutan Alibaba terkait akrab dengan perusahaan yang memasuki sektor baru. Perusahaan telah memasuki pasar termasuk pengiriman makanan, hiburan, dan materi makanan, dengan rantai Hema yang dijadwalkan mencapai 100 lokasi pada final tahun ini.

Banyak dari bisnis gres ini terkait dengan planning Alibaba untuk mendigitalkan pasar offline tradisional, yang oleh perusahaan disebut "Ritel Baru." Saat ini, sekitar 20% dari penjualan ritel Cina terjadi online. Itu berarti ada 80% penjualan lagi yang belum benar-benar diuntungkan oleh Alibaba.

"Ini benar-benar wacana digitalisasi seluruh lingkungan toko offline," co-founder dan wakil presiden direktur Joe Tsai menyampaikan kepada Business Insider. "Salah satu tantangan terbesar dengan lingkungan toko tradisional ialah ketika seseorang masuk ke toko, mereka tidak tahu siapa pelanggan - apakah mereka mengambil sesuatu atau melihat barang lain."

Dengan meningkatnya mobile, bagaimanapun, Alibaba sanggup melacak pembeli intinya setiap saat. Ketergantungan pelanggan pada ponsel mereka, serta teknologi lainnya, memungkinkan Alibaba untuk memasuki ruang belanja sekolah renta dan bermitra dengan pengecer tradisional.

Memanfaatkan 80% dari ritel offline sanggup menjadi dorongan Singel Hari yang signifikan, tergantung pada bagaimana Alibaba memutuskan untuk mengukur penjualan Retail Baru. Tahun ini, penjualan offline - ibarat pembelian di Hema - tidak dihitung terhadap angka Hari Singles, meskipun rantai belanjaan memperlihatkan penjualan 11/11. Tahun depan, presiden Michael Evans menyampaikan planning Alibaba untuk membuat angka Singles Day offline lebih "nyata."

"Konsumen tidak hanya tinggal di rumah, browsing ponsel mereka. Mereka ingin pergi dengan keluarga mereka, pergi ke sentra perbelanjaan, pergi ke bioskop," CFO Chris Tung berkata.

Mendunia (Going global)

Alibaba juga terus memperluas bisnisnya secara internasional, baik dengan mengimpor merek gres ke China dan meluncurkan operasi e-commerce di wilayah baru. Pada tahun 2018, situs belanja berbasis di Singapura, Lazada, yang mana Alibaba mempunyai lebih banyak didominasi dari penjualan 11/11 sendiri untuk pertama kalinya, menghasilkan tiga kali lipat kemudian lintas pengunjung.

"Ke mana pun aku pergi, yang cukup banyak di mana-mana di dunia, tidak banyak orang yang tidak tahu wacana 11/11," kata Evans kepada Business Insider.

"Banyak orang mengajukan pertanyaan bagaimana kami sanggup berpartisipasi tahun depan? Orang-orang sangat tertarik, aku pikir sebagian alasannya ialah mereka telah mendengar wacana Black Friday dan Cyber ​​Monday dan mereka pikir itu cukup besar."

Dia melanjutkan: "Mereka pernah mendengar wacana Hari Perdana Amazon. Tapi, kami menjual sebanyak lima menit alasannya ialah Amazon terjual di seluruh Hari Perdana."

Tung menyampaikan bahwa tahun depan kemungkinan akan menjadi pengalaman "lebih global". Itu mungkin sanggup berarti basis rumah yang berbeda untuk 11/11 bahkan mungkin yang tidak ada di China.

Yang usang andal: kelas menengah Cina yang sedang tumbuh (The old reliable: China's growing middle class)

Ketika semuanya gagal, para direktur kembali ke satu kelompok lagi dan lagi kelas menengah Cina yang sedang tumbuh. Bahkan kalau New Retail tersandung atau pasar internasional menghadapi guncangan kecepatan, para direktur menyampaikan pertumbuhan kelas menengah China akan tetap menjadi pencetus yang konstan.

"Hal yang menarik wacana ekonomi Cina ialah bahwa ada kelompok inti dari konsumen kelas menengah, sekitar 300 juta," kata Tsai. "Dalam 10 atau 15 tahun, itu akan menjadi 600 juta konsumen. Itu dua kali ukuran populasi AS."

Kelas menengah ini ingin tahu dan juga haus akan merek-merek baru, kata Tsai, terutama merek-merek Barat yang diimpor. Rasa lapar itu ialah kunci untuk membuat pekerjaan Hari Singel.

Jika kelas menengah Cina mempertahankan pertumbuhannya, itu akan mengambil kesalahan yang signifikan untuk penjualan Singles Day untuk benar-benar menurun. Tapi ketika tiba ke angka Singles Day meroket, bagaimanapun, Alibaba sepertinya mencari daerah baru.

Ekspansi internasional sanggup membantu menjaga hal-hal segar. Dan, kalau Alibaba rejiggers bagaimana menghitung nomor Retail Baru sebagai bisnis yang menjembatani ritel on-dan offline menjadi semakin penting perusahaan mempunyai kesempatan untuk menulis ulang hukum Singles Day sepenuhnya.


Sumber https://www.zeevorte.net/

Related Posts