Sabtu, 09 Juli 2016

Sinopsis Film Ashes In The Snow (2018)

Film Ashes in the Snow 2018 Menjalani debut di Los Angeles Film Festival, Ashes in the Snow yaitu drama kehidupan penuh pandangan gres dari Lina, gadis seniman berusia 16 tahun yang diasingkan ke Siberia pada tahun 1941. Film ini digarap oleh Sorrento Productions, Tauras Films, dan  Twilight Merengue Studios dengan sutradara Marius A. Markevicius menurut novel karya Ruta Sepetys.

Bintang A Royal Night Out, Bel Powley akan menjadi tugas utama sebagai Lina. Pemain lainnya ialah Peter Franzen, Lisa Loven Kongsli, James Cosmo, Sophie Cookson, Ieva Andrejevaite, Jonah Hauer-King, dengan Chris Coen dan Prithvi Chavan sebagai produser.

Ashes in the Snow movie muncul di bioskop Lithuania mulai 12 Oktober 2018 dengan durasi 98 menit. Film ini juga beredar dengan judul "Between Shades of Gray". Berikut jalan ceritanya.


Berlatar tahun 1941, di tengah-tengah Perang Dunia II, Lina (Bel Powley) yang berusia enam belas tahun yaitu seorang seniman berbakat yang tinggal di rumah di Lithuania bersama ibunya, Elena (Lisa Loven Kongsli), ayah, Kostas (Sam Hazeldine), dan yang lebih muda saudara laki-laki, Jonas (Tom Sweet).

Suatu malam tanpa curiga, sekelompok perwira Soviet menculik keluarga dari rumah mereka sendiri dan secara paksa menempatkan mereka, bersama dengan ratusan tawanan lainnya, di kereta ke salah satu kamp kerja Joseph Stalin di Siberia. Hancur dan bingung, namun berusaha untuk menjadi berpengaruh bagi ibunya, Lina menyadari bahwa terus membuat karya seninya sanggup mengarah pada kebebasan, kalau tidak secara fisik, maka setidaknya secara mental. Bagaimana simpulan kisah dari Lina?


Ashes in the Snow yaitu studi huruf yang jago wacana kedalaman kemanusiaan dan dualitas kemampuan insan dikala dimasukkan ke dalam situasi dengan konsekuensi yang mengerikan. Penulis skenario Ben York Jones, yang baru-baru ini menambahkan kredit pembuat ke resume-nya dengan seri Netflix Everything Sucks! , Tidak absurd dengan mengembangkan kisah cinta yang penuh gairah dan mempengaruhi. Seorang kolaborator sering dengan sutradara Drake Doremus ( Newness, Like Crazy ), Jones membawa sakit hati mendalam dan kompleksitas huruf berlapis untuk film independen ini, menerangkan sekali lagi bahwa kisah cinta yang baik sanggup melampaui waktu.

Konflik antara ibu Lina, Elena, dan prajurit muda Soviet berwajah bayi Nikolai Kretzsky (Martin Wallström) memperlihatkan banyak ketegangan listrik film. Nikolai mengaku kepada Elena bahwa ia menyebarkan perasaan frustasinya wacana posisi yang telah ia letakkan. Namun, perasaan mereka yang sama terhadap keadaan bersama mereka tidak cukup untuk membentuk ikatan atau simpati apa pun. 

Keduanya mengembangkan kekerabatan yang disfungsional yang sangat kontras dengan kekerabatan yang berkembang yang ditemukan Lina dengan sesama tahanan, Andrius (Jonah Hauer-King). Sedikit anggukan pada problem Shakespeare wacana dua kekasih yang terkoyak oleh lingkungan mereka, optimisme mereka yaitu sinyal kekuatan yang sangat dibutuhkan.

Warnanya garing dan berani, pemandangannya luas dan tak henti-hentinya, dan bahkan kotoran yang menutupi wajah orang-orang Lithuania tidak sanggup menyembunyikan keindahannya. Sebuah dongeng yang berpengaruh yang sama-sama cocok dengan sinematografi yang menakjubkan dan skor menghantui dari pianis dan komposer Jerman Hauschka (nama orisinil Volker Bertelmann), Ashes in the Snow yaitu kemenangan sinematik.


Rilis: 12 Oktober 2018
Sutradara: Marius A. Markevicius
Penulis: Ben York Jones
Pemain: Bel Powley, Lisa Loven Kongsli, Sam Hazeldine, Martin Wallstrom, Jonah Hauer-King
Durasi: 1 jam 38 menit
Genre: Drama, Sejarah, Romantis
Studio: Vertical Entertainment

Sumber https://sinopsisfilmterbaruu.blogspot.com/

Related Posts