Tips menghadapi ujian - Sampai hari ini, jam ini, detik ini juga nih, ujian ialah sebuah hal yang mengerikan bagi seorang siswa. Bahkan lebih mengerikan dari hantu Valak *lebay amat sih *plak.
Tapi memang tidak bisa dipungkiri, rata-rata orang yang akan menghadapi ujian niscaya akan mencicipi nervous, takut, khawatir, dan segala bentuk turunannya... Benar nggak sih? Benar aja deh ya wkwwk...
Sebenarnya itu hal yang wajar. Saya juga begitu ketika mau menghadapi ujian. Tapi semua rasa tersebut akan berkurang kalau kita melaksanakan persiapan menghadapi ujian dengan baik. Nah, yang jadi pertanyaan ialah bagaimana cara mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian semester supaya menghasilkan nilai yang memuaskan?
Tunggu... Di sini saya bukanlah seorang yang pro di bidang berguru lho ya... Saya cuma mau sedikit membuatkan pengalaman berguru saya.
Mau mulai dari mana nih ? Maaf ya kalau pertanyaannya ngawur.
Iya ngawur, orang yang nulis saya, kok malah nanya gitu.
Nggak lucu ya ? Nggak apa-apa, itu bab dari usaha. Usaha biar goresan pena ini kelihatan panjang hehehe...
Bukan, bukan itu maksudnya. Menurut saya nih, berguru itu harus dengan pikiran yang bahagia supaya apa yang dipelajari bisa benar-benar diserap otak. Makanya saya ngasih sedikit intermezo kaya tadi.
Sudah cukup bertele-telenya...
Mari kita mulai dari sini. Iya, dari sini. Dari saya yang akan mencoba meyakinkan kau bahwa berguru itu memang butuh persiapan matang supaya risikonya maksimal dan memuaskan.
Ceritanya saya ialah seorang mahasiswa salah satu sekolah tinggi tinggi kedinasan (sebut saja PKN STAN). Puji Tuhan tahun ini saya udah lulus.
Belagu amat sih, kuliah di STAN aja sombong pake dikasih tahu segala...
Santai dong, gak usah ngegas!!! *Kok malah jadi saya yang ngegas
Salah, bukan maksudku sombong... tapi saya mau membagikan tips ini berdasarkan pengalaman terbaru terupdate terkece terkeren... *bukanAHHA
Ya pada dasarnya begitu. Semua yang saya tulis berdasarkan pengalaman terbaru saya, jadi saya harap tips ini benar-benar bisa relate dan membantu kamu.
Kenapa tidak dari SD hingga sekarang? Jujur saja, contoh berguru saya selalu berubah-ubah. Dan saya yakin contoh berguru kau juga begitu kan, makanya saya sajikan yang paling hot.
Cara saya mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian di STAN bisa dibilang berhasil. Kenapa berhasil? Karena saya bisa meraih IPK Cumlaud yaitu 3,84. Dan saya tahu, itu belumlah yang terbaik. Bahkan satu angkatanku ada yang IPK-nya hampir sempurna. Tapi kembali lagi sesuai dengan judul ini, "nilai maksimal" yang saya maksud bukan berarti harus yang terbaik, tetapi maksimal sesuai dengan usaha kita ya...
NB: Aku tahu kalian butuh bukti (data/file IPK) bukan sekedar omongan. Silakan pribadi PM saya saja untuk membuktikannya (karena ini file penting, takut disalahgunakan). Kontak saya ada di kolom contact paling bawah postingan ini.
Disclaimer: Sekali lagi, saya bukan pengin pamer, sombong, etc. Aku menaruh angka IPK supaya menjadi penyemangat dan bukti kalau persiapan yang baik akan menghasilkan hasil yang baik.
Untuk meraih hasil yang maksimal tentu juga butuh usaha maksimal. Memang benar orang bijak menyampaikan kalau usaha tidak akan menghianati hasil. Usaha kita sepuluh ya risikonya maksimal sepuluh. Usaha kita lima puluh ya hasil maksimalnya lima puluh. Usaha seratus ya maksimal sanggup seratus. Analoginya menyerupai itu. Benar kan ya?
Maka dari itu, supaya nilai ujian semester baik, usahanya harus baik. Persiapannya harus baik. Nah, terkadang kita suka meremehkan yang namanya persiapan.
Ah, ujian masih sebulan lagi... santai
Ujian palingan ya gitu-gitu aja, ribet amat sih harus persiapin ini itu segala...
Stop! Jangan berpikir menyerupai itu kalau kau pengin punya nilai maksimal. Kamu harus punya persiapan matang. Bingung apa saja yang harus dipersiapkan? Bingung juga bagaimana cara mempersiapkan ujian? Selowww... artikel ini akan coba menjawab pertanyaan tersebut...
Sadari...
Sebagai insan kita semua niscaya bakal ketemu sama yang namanya ujian. Ya, sebut saja ujian hidup. Setiap ujian yang kita terima ialah pinjaman Tuhan. Semua itu kehendak Tuhan. Ia memberi ujian itu supaya kita menjadi insan yang lebih kuat. Masih oke kan ya hingga di sini?
Nah, sebagai seorang pelajar juga niscaya bakalan ketemu sama ujian. Salah satunya ujian semester. Ujian tersebut tujuannya ya buat penilaian acara belajar-mengajar kamu. Apakah kau sudah memahami materi atau belum. Kalau kau bisa melewati ujian berarti kau layak naik level. Maksudnya kalau kau bisa melewati ujian, itu tandanya kau layak untuk menikmati materi gres yang lebih mantap tentunya.
Sadari...
Saya, kamu, dan kita *kita...loe aja kali* sekolah di negara Indonesia. Sistem pendidikan Indonesia nggak menyerupai di Finlandia. Simak klarifikasi sistem pendidikan di Finlandia di sini.
Indonesia masih menganut ujian semester sebagai faktor kau naik tingkat atau lulus pendidikan. Makara mau nggak mau ya kita harus melewati ujian ya kan.
Renungkan...
Lihat deh banyak belum dewasa usia sekolah di luaran sana harus mencari uang. Padahal seusia mereka tuh harusnya sekolah, main bareng sama teman-temannya. Tetapi mereka harus menelan ludah untuk menggunakan seragam sekolah, menikmati empuknya kursi sekolah, suasana berisik dalam kelas dan lainnya. Kita beruntung bisa sekolah, sanggup ilmu setiap hari, berkumpul sama teman-teman. Senang kan... Tapi mereka?
Mulai kini ayo kita ngeh sama mereka. Ayo kita semangat buat terus berguru dan berguru supaya kita bisa menciptakan mereka mencicipi nikmatnya sekolah. Dengan berguru kita bisa! Kita bisa jadi pemimpin negeri ini dan menciptakan kebijakan yang baik. Di tangan kita, kita bisa menciptakan tidak ada lagi belum dewasa yang tidak/putus sekolah lagi. Ayo sob...
Sumber https://rumahjendelakita.blogspot.com/
Tapi memang tidak bisa dipungkiri, rata-rata orang yang akan menghadapi ujian niscaya akan mencicipi nervous, takut, khawatir, dan segala bentuk turunannya... Benar nggak sih? Benar aja deh ya wkwwk...
Sebenarnya itu hal yang wajar. Saya juga begitu ketika mau menghadapi ujian. Tapi semua rasa tersebut akan berkurang kalau kita melaksanakan persiapan menghadapi ujian dengan baik. Nah, yang jadi pertanyaan ialah bagaimana cara mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian semester supaya menghasilkan nilai yang memuaskan?
Tunggu... Di sini saya bukanlah seorang yang pro di bidang berguru lho ya... Saya cuma mau sedikit membuatkan pengalaman berguru saya.
Mau mulai dari mana nih ? Maaf ya kalau pertanyaannya ngawur.
Iya ngawur, orang yang nulis saya, kok malah nanya gitu.
Nggak lucu ya ? Nggak apa-apa, itu bab dari usaha. Usaha biar goresan pena ini kelihatan panjang hehehe...
Bukan, bukan itu maksudnya. Menurut saya nih, berguru itu harus dengan pikiran yang bahagia supaya apa yang dipelajari bisa benar-benar diserap otak. Makanya saya ngasih sedikit intermezo kaya tadi.
Sudah cukup bertele-telenya...
Mari kita mulai dari sini. Iya, dari sini. Dari saya yang akan mencoba meyakinkan kau bahwa berguru itu memang butuh persiapan matang supaya risikonya maksimal dan memuaskan.
Ceritanya saya ialah seorang mahasiswa salah satu sekolah tinggi tinggi kedinasan (sebut saja PKN STAN). Puji Tuhan tahun ini saya udah lulus.
Belagu amat sih, kuliah di STAN aja sombong pake dikasih tahu segala...
Santai dong, gak usah ngegas!!! *Kok malah jadi saya yang ngegas
Salah, bukan maksudku sombong... tapi saya mau membagikan tips ini berdasarkan pengalaman terbaru terupdate terkece terkeren... *bukanAHHA
Ya pada dasarnya begitu. Semua yang saya tulis berdasarkan pengalaman terbaru saya, jadi saya harap tips ini benar-benar bisa relate dan membantu kamu.
Kenapa tidak dari SD hingga sekarang? Jujur saja, contoh berguru saya selalu berubah-ubah. Dan saya yakin contoh berguru kau juga begitu kan, makanya saya sajikan yang paling hot.
Cara saya mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian di STAN bisa dibilang berhasil. Kenapa berhasil? Karena saya bisa meraih IPK Cumlaud yaitu 3,84. Dan saya tahu, itu belumlah yang terbaik. Bahkan satu angkatanku ada yang IPK-nya hampir sempurna. Tapi kembali lagi sesuai dengan judul ini, "nilai maksimal" yang saya maksud bukan berarti harus yang terbaik, tetapi maksimal sesuai dengan usaha kita ya...
NB: Aku tahu kalian butuh bukti (data/file IPK) bukan sekedar omongan. Silakan pribadi PM saya saja untuk membuktikannya (karena ini file penting, takut disalahgunakan). Kontak saya ada di kolom contact paling bawah postingan ini.
Disclaimer: Sekali lagi, saya bukan pengin pamer, sombong, etc. Aku menaruh angka IPK supaya menjadi penyemangat dan bukti kalau persiapan yang baik akan menghasilkan hasil yang baik.
Untuk meraih hasil yang maksimal tentu juga butuh usaha maksimal. Memang benar orang bijak menyampaikan kalau usaha tidak akan menghianati hasil. Usaha kita sepuluh ya risikonya maksimal sepuluh. Usaha kita lima puluh ya hasil maksimalnya lima puluh. Usaha seratus ya maksimal sanggup seratus. Analoginya menyerupai itu. Benar kan ya?
Maka dari itu, supaya nilai ujian semester baik, usahanya harus baik. Persiapannya harus baik. Nah, terkadang kita suka meremehkan yang namanya persiapan.
Ah, ujian masih sebulan lagi... santai
Ujian palingan ya gitu-gitu aja, ribet amat sih harus persiapin ini itu segala...
Stop! Jangan berpikir menyerupai itu kalau kau pengin punya nilai maksimal. Kamu harus punya persiapan matang. Bingung apa saja yang harus dipersiapkan? Bingung juga bagaimana cara mempersiapkan ujian? Selowww... artikel ini akan coba menjawab pertanyaan tersebut...
7 Tips Mempersiapkan Diri Menghadapi Ujian
Buah mangga namanya manalagi *cakep...
Makan mangga sambil naik permadani *cakep...
Tidak usah pakai usang lagi...
Langsung sikat saja ketujuh tips di bawah ini *eakkk
1. Sadari, Sadari, dan Renungkan
Sadari...
Sebagai insan kita semua niscaya bakal ketemu sama yang namanya ujian. Ya, sebut saja ujian hidup. Setiap ujian yang kita terima ialah pinjaman Tuhan. Semua itu kehendak Tuhan. Ia memberi ujian itu supaya kita menjadi insan yang lebih kuat. Masih oke kan ya hingga di sini?
Nah, sebagai seorang pelajar juga niscaya bakalan ketemu sama ujian. Salah satunya ujian semester. Ujian tersebut tujuannya ya buat penilaian acara belajar-mengajar kamu. Apakah kau sudah memahami materi atau belum. Kalau kau bisa melewati ujian berarti kau layak naik level. Maksudnya kalau kau bisa melewati ujian, itu tandanya kau layak untuk menikmati materi gres yang lebih mantap tentunya.
Sadari...
Saya, kamu, dan kita *kita...loe aja kali* sekolah di negara Indonesia. Sistem pendidikan Indonesia nggak menyerupai di Finlandia. Simak klarifikasi sistem pendidikan di Finlandia di sini.
Indonesia masih menganut ujian semester sebagai faktor kau naik tingkat atau lulus pendidikan. Makara mau nggak mau ya kita harus melewati ujian ya kan.
Renungkan...
Lihat deh banyak belum dewasa usia sekolah di luaran sana harus mencari uang. Padahal seusia mereka tuh harusnya sekolah, main bareng sama teman-temannya. Tetapi mereka harus menelan ludah untuk menggunakan seragam sekolah, menikmati empuknya kursi sekolah, suasana berisik dalam kelas dan lainnya. Kita beruntung bisa sekolah, sanggup ilmu setiap hari, berkumpul sama teman-teman. Senang kan... Tapi mereka?
Mulai kini ayo kita ngeh sama mereka. Ayo kita semangat buat terus berguru dan berguru supaya kita bisa menciptakan mereka mencicipi nikmatnya sekolah. Dengan berguru kita bisa! Kita bisa jadi pemimpin negeri ini dan menciptakan kebijakan yang baik. Di tangan kita, kita bisa menciptakan tidak ada lagi belum dewasa yang tidak/putus sekolah lagi. Ayo sob...
2. Belajar Ringan
Semua yang besar itu berasal dari yang kecil.
That is true. Saya oke banget sama kata-kata di atas. Bayangkan saja sebuah rumah, eh jangan, istana aja deh biar lebih gede. Istana yang gede itu niscaya terbuat dari elemen penyusun yang keci... gampangannya kerikil bata.
Batu bata yang kecil bisa menciptakan istana yang megah.
Ya sama konsepnya dengan belajar. Mulailah dengan berguru ringan-ringan aja dulu. Jangan pribadi berguru yang berat. Karena tidak efektif. Simak juga cara berguru efektif ini.
Biasanya saya mulai berguru ringan sesudah saya menerima materi materi pelajaran. Baik itu buku, soft file, atau rencana pembelajaran semester.
Biasanya sih minggu-minggu awal sekolah belum sanggup tuh kaya gitu. Karena itu biasanya minggu-minggu awal saya masih santai. Masih menikmati transisi dari liburan ke sekolah lagi. Pasti kau juga gitu kan? Ngaku deh ngaku...
Nah tapi kalau udah 2 ahad awal belum sanggup juga materi pelajaran, rasa di hatiku berkecamuk *lebay.
Biasanya saya pribadi nyari-nyari info ke teman-teman yang lain apakah mereka sudah ada materi materi pelajaran atau belum. Nyari hingga dapat. Setelah dapat, pribadi deh... ya baca-baca dikit lah biar keliatan siswa.
Belajar dua - tiga halaman udah tidak mengecewakan cukup sih buat saya, daripada tidak sama sekali. Lakukan itu setiap hari. Ya bayangin aja kalau materi pelajaran itu kaya makanan ringan. Kriuk kriuk kress gurih gitu.
Intinya sesudah 2 ahad awal kau masuk sekolah/kuliah, usahakan kau punya materi materi pelajaran. Setelah kau punya, maka baca-baca materi tersebut. Ringan-ringan aja. Selagi ada waktu kosong maka manfaatkan itu untuk membaca materi.
Manfaat berguru ringan jauh-jauh hari apa sih? Yang saya rasain sih dengan berguru ringan menyerupai itu menjadi praktis memahami materi. Karena kan yang dibaca cuma sedikit. Efeknya nanti ketika mau ujian, beban hafalan menjadi berkurang alasannya ialah sudah dicicil jauh-jauh hari.
Selain itu, ada rasa nyaman dalam hati juga sih. Serasa hati damai kalau udah berguru walaupun sedikit. Dan bekerjsama masih banyak sih manfaatnya. Makanya kau cobain sendiri aja deh tips yang ini ya...
3. Kenali Tingkat Kesulitan Setiap Mata pelajaran
Tips yang ini punya kekerabatan erat sama tips nomor. Kalau kita sudah baca-baca materi, usang kelamaan bakalan tahu tuh, mata pelajaran mana aja sih yang susah dan yang mudah.
Nah kalau kita sudah mengenali tingkat kesusahan setiap mata pelajaran, maka buatlah strategi.
Misal ada pelajaran materinya banyak dan tipenya hafalan. Berarti yang tadinya berguru ringan cuman baca aja, kini coba ditambah. Sambil dihafal. Sama, nggak perlu banyak-banyak juga asalkan rutin setiap hari niscaya akan sangat berguna.
Terus ada mata pelajaran yang butuh hitungan. Kaya matematika atau statistika. Tipe-tipe mapel gini harusnya sering latihan. Berarti sesudah berguru ringan materinya, lanjut dengan satu - dua latihan soal.
Begitu juga tipe-tipe mapel lainnya. Kenali dan tentukan taktik untuk menghadapinya.
4. Persiapan H-7 Ujian
Hayo ujian udah semakin bersahabat nih. Biasanya kalau udah H-7 itu udah mulai kerasa dag dig dugnya. Terus apa dong yang harus dipersiapin kalau udah H-7 ujian?
Belajar berat. Tenang masih beratan rindu kok...*krik krik
Makara gini, biasanya kan kalau H-7 jadwal ujian udah dibagi tuh. Udah tahu kan hari senin ujian ini, selasa ini, rabu ini dan seterusnya. Kalau udah tahu begitu saatnya kau gas berguru lebih berat. Intensitas materi yang dipelajari harus ditambah.
Tipsnya begini. Ujian hari senin ialah Matematika. Maka H-7nya kau pelajarin materi Matematika. Semuanya. Mulai dari materi pertama hingga akhir. Usahakan kau benar-benar merasa kalau besok ialah ujian sesungguhnya (padahal masih H-7). Buatlah atmosfer yang serupa dengan H-1 ujian. Makara kau punya tekanan. Manusia itu lebih suka dipressure. Adanya tekanan bukan untuk menciptakan kita tertekan, tetapi untuk memaksimalkan usaha kita. Agar tidak loyo dan seenaknya sendiri dalam belajar.
Dengan berguru menyerupai ini berdasarkan saya cukup efektif. Karena sebelum ujian, kita udah mencicipi atmosfer ujian. Makara ketika H-1 sudah tidak kaget lagi dan mental sudah benar-benar siap.
5. Persiapan H-1 Ujian
Oke, kita kenal yang namanya SKS. Sistem Kebut Semalam yang sangat tidak dianjurkan orang . Tetapi tidak dengan saya. Saya pakai sistem SKS ini...
Meskipun sudah berguru dari jauh-jauh hari, saya tetap SKS. Bahkan pernah waktu itu tidur hanya 1 jam... jangan ditiru ya.
Sistem SKS yang saya gunakan berbeda. Karena pada umumnya sistem SKS ini digunakan bagi mereka yang belum berguru jauh-jauh hari. Sistem ini saya gunakan untuk mereview semua apa yang sudah saya pahami dan hafalkan. Apakah pemahaman saya masih kurang, masih ada yang belum hafal atau tidak. Saya melakukannya hingga benar-benar semuanya saya pahami dan hafalkan. Makanya butuh waktu yang usang dan harus ngebut semalaman.
Tapi itu tergantung sama kamu. Saran saya, berguru di H-1 bukanlah secukupnya. Tapi sepuasnya. Sampai benar-benar kau puas dengan materi yang kau pelajari. Berapa lamanya juga tergantung kamu, mau hingga begadang itu juga cuma kau yang tahu. Intinya berguru hingga puas di H-1.
Tips lain di H-1 ialah berguru sama sahabat seperjuangan. Dulu saya juga berguru sama teman. Sampai tidur di satu kamar kosan.
Manfaatnya apa ? Dengan berguru bareng biasanya ada hal-hal yang belum kita tahu tapi sahabat kita sudah tahu. Makara kekosongtahuan *ngawurpedia* saya bisa terisi dengan info dari sahabat saya. Bekal pemahaman kita bertambah kan jadinya. Iya nggak ?
Selain itu dengan berguru sama sahabat juga sanggup menambah motivasi. Kalau berguru sendiri niscaya ada satu ketika di mana kita lelah *tapi coy, ini H-1 masa kalah sama rasa lelah*. Saat berguru bareng kita merasa lelah terus lihat sahabat kita yang masih menggebu-gebu untuk memahami materi, niscaya kita juga akan terbawa. Kembali semangat untuk lanjut belajar.
Makara itu sih, pada dasarnya di H-1 ialah berguru sepuasnya dan cobalah berguru bareng sahabat kamu.
6. Ini Mainstream Sih, Jaga Kesehatan
Ya biarpun dibilang ini tips yang gitu-gitu aja, tapi memang tips ini sangat penting.
Gimana mau berguru coba kalau kau masuk angin? Gimana berguru coba kalau kau radang tenggorokan? Gimana mau berguru coba kalau kau sakit maag akut?
Makara meskipun intensitas berguru tinggi, tetap harus memikirkan kesehatan.
Jangan telat makan. Minum air putih yang cukup. Makan makanan yang sehat dan bergizi. Dan tidur yang cu..... STOP!
Jangan bilang tidur yang cukup! Kalau bilang itu, berarti ironi dong sama apa yang sudah saya lakukan di poin ke lima. Saya kan pakai SKS. Gimana mau tidur cukup.
Iya memang saya berguru SKS. Tetapi saya biasa mengakalinya dengan tidur sesudah ujian. Bahasanya sih buat membayar hutang tidur. Padahal itu sangat salah secara medis. Tidak ada yang namanya membayar utang tidur.
Tapi bersyukur banget, selama ujian meski pakai SKS, saya tidak pernah mencicipi sakit.
Tapi untuk kamu, sebisa mungkin tidur yang cukup ya... Dengan tidur cukup maka kau bakalan ngerasa segar tubuh dan pikiran ketika ujian.
Ya pada dasarnya gitu aja sih, jaga contoh makan, contoh istirahat, dan oiya olahraga. Olahraga juga perlu ya buat bikin fresh otak kita. Sip... itu aja sih tips yang keenam.
7. Work Hard, Pray Hard
Hasil nggak akan menghianati usaha. Benar banget dah...
Sekeras apapun usahamu, kalau Tuhan tidak merestui, bisa apa ?
Maka serahkan semua usaha yang kau lakukan ke dalam kuasa Tuhan. Dan percaya saja, apapun risikonya itu ialah yang terbaik buat kamu.
Jangan sombong sama Tuhan. Mentang-mentang usahanya udah keras banget jadi nyepelein, nggak berdoa. Jangan ya sob... Rencana Tuhan kita tidak tahu, tapi Tuhan sudah tahu rencana yang terbaik buat kita.
Kesimpulan
Capek juga ternyata ngetik tips ini. Akhirnya hingga juga di kesimpulan.
Intinya untuk menghasilkan nilai ujian yang maksimal maka persiapan juga harus maksimal. Persiapan tersebut di antaranya ialah dengan menyiapkan mental, berguru ringan jauh-jauh hari, mengenali tingkat kesulitan tiap mapel, berguru dengan intensitas tinggi ketika H-7, dan menyerahkan semua usaha dealam doa.
Demikianlah tips mempersiapkan diri sebelum ujian. Semoga bermanfaat bagi kau ya. Kalau dirasa bermanfaat, silakan share artikel ini. Terima kasih.
Sumber https://rumahjendelakita.blogspot.com/