Kamis, 01 Juni 2017

Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia

A. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial sanggup diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud sanggup berupa kekerabatan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya

B. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif sanggup terbagi atas bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu perjuangan bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan. Akomodasi sanggup diartikan sebagai suatu keadaan, di mana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok insan berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan. Sedangkan Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok
Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini sanggup terbagi atas bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok insan yang bersaing, mencari laba melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Sedangkan kontradiksi merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan bahaya dan kekerasan.
Untuk tahapan proses-proses asosiatif dan disosiatif Mark L. Knapp menjelaskan tahapan interaksi sosial untuk mendekatkan dan untuk merenggangkan. Tahapan untuk mendekatkan meliputi tahapan memulai (initiating), menjajaki (experimenting), meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating) dan mempertalikan (bonding). Sedangkan tahapan untuk merenggangkan meliputi membeda-bedakan (differentiating), membatasi (circumscribing), memacetkan (stagnating), menghindari (avoiding), dan tetapkan (terminating).
Pendekatan interaksi lainnya yaitu pendekatan dramaturgi berdasarkan Erving Goffman. Melalui pendekatan ini Erving Goffman memakai bahasa dan khayalan teater untuk menggambarkan fakta subyektif dan obyektif dari interaksi sosial. Konsep-konsepnya dalam pendekatan ini meliputi daerah berlangsungnya interaksi sosial yang disebut dengan social establishment, daerah mempersiapkan interaksi sosial disebut dengan back region/backstage, daerah penyampaian lisan dalam interaksi sosial disebut front region, individu yang melihat interaksi tersebut disebut audience, penampilan dari pihak-pihak yang melaksanakan interaksi disebut dengan team of performers, dan orang yang tidak melihat interaksi tersebut disebut dengan outsider.
Erving Goffman juga memberikan konsep impression management untuk memperlihatkan perjuangan individu dalam menampilkan kesan tertentu pada orang lain. Konsep expression untuk individu yang menciptakan pernyataan dalam interaksi. Konsep ini terbagi atas expression given untuk pernyataan yang diberikan dan expression given off untuk pernyataan yang terlepas. Serta konsep impression untuk individu lain yang memperoleh kesan dalam interaksi.
Bentuk – Bentuk interaksi yang mendorong terjadinya forum ,kelompok dan organisasi sosial .
1. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Jumlah Pelakunya .
A. Interaksi antara individu dan individu
Individu yang satu memperlihatkan dampak , rangsangan \ Stimulus kepada individu lainnya . Wujud interaksi bisa dalam dalam bentuk berjabat tangan , saling menegur , bercakap – cakap \ mungkin bertengkar .

B. Interaksi antara individu dan kelompok
Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok : Misalnya : Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak . Bentuk semacam ini memperlihatkan bahwa kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok .
C. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
Bentuk interaksi menyerupai ini berafiliasi dengan kepentingan individu dalam kelompok lain . Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan lain .
2. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya .
A. Imitasi
Imitasi yaitu pembentukan nilai melalui dengan meniru cara- cara orang lain. Contoh : Seorang anak sering kali meniru kebiasan – kebiasan orang tuanya .
B. Identifikasi
Identifikasi yaitu menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya . Contoh : Seorang anak laki – laki yang begitu dekat dan bersahabat dengan ayahnya suka mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan ayah nya .
C. Sugesti
Sugesti sanggup diberikan dari seorang individu kepada kelompok . Kelompok kepada kelompok kepada seorang individu . Contoh : Seorang cukup umur putus sekolah akan dengan gampang ikut-ikutan terlibat “ Kenalan Remaja “ . Tanpa memikirkan balasannya kelak .
D. Motivasi
Motivasi juga diberikan dari seorang individu kepada kelompok.Contoh : Pemberian kiprah dari seorang guru kepada muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya mereka mau berguru dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab

E. Simpati
Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang / kelompok orang atau suatu forum formal pada ketika –saat khusus. Misalnya apabila perasaan simpati itu timbul dari seorang perjaka terhadap seorang gadis / sebaliknya kelak akan mengakibatkan perasaan cinta kasih / kasih saying.
F. Empati
Empati itu dibarengi perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh jikalau kita melihat orang celaka hingga luka berat dan orang itu kerabat kita, maka perasaan tenggang rasa menempatkan kita seperti ikut celaka.
C. Hubungan Individu Dengan Lingkungan

Pada teori konvergensi disebutkan bahwa lingkungan mempunyai peranan penting dalam perkembangan jiwa manusia. Lingkungan tersebut terbagi dalam beberapa kategori yaitu :
a. Lingkungan fisik ; berupa alam menyerupai keadaan alam atau keadaan tanah serta musim
b. Lingkungan sosial ; berupa lingkungan daerah individu berinteraksi. Lingkungan sosial dibedakan dalam dua bentuk :
1). Lingkungan sosial primer : yaitu lingkungan yang anggotanya saling kenal
2). Lingkungan sosial sekunder : lingkungan yang kekerabatan anatar anggotanya bersifat longgar.

Hubungan individu dengan lingkungannya ternyata mempunyai kekerabatan timbal balik lingkungan mempengaruhi individu dan individu mempengaruhi lingkungan. Sikap individu terhadap lingkungan sanggup dibagi dalam 3 kategori yaitu :
a) Individu menolak lingkungan jikalau tidak sesuai dengan yang ada dalam diri individu
b) Individu mendapatkan lingkungan jikalau sesuai dengan dengan yang ada dalam diri individu
c) Individu bersikap netral atau berstaus quo.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Individu
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan sikap individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis, termasuk didalamnya yaitu belajar.
Terhadap faktor lingkungan ini ada pula yang menyebutnya sebagai empirik yang berarti pengalaman, sebab dengan lingkungan itu individu mulai mengalami dan mengecap alam sekitarnya. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari dampak lingkungan itu, sebab lingkungan itu senantiasa tersedia di sekitarnya.
Sejauh mana dampak lingkungan itu bagi diri individu, sanggup kita ikuti pada uraian berikut
1. Lingkungan Membuat Individu Sebagai Makhluk Social
Yang dimaksud dengan lingkungan pada uraian ini hanya meliputi orang-orang atau manusia-manusia lain yang sanggup memperlihatkan dampak dan sanggup dipengaruhi, sehingga kenyataannya akan menuntut suatu keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu dengan yang lainnya.
Terputusnya kekerabatan insan dengan masyarakat insan pada tahun-tahun permulaan perkembangannya, akan mengakibatkan berubahnya watak insan sebagai manusia. Berubahnya watak insan sebagai insan dalam arti bahwa ia tidak akan bisa bergaul dan bertingkah laris dengan sesamanya.
Dapat kita bayangkan andaikata seorang anak insan yang semenjak lahirnya dipisahkan dari pergaulan insan hingga kira-kira berusia 10 tahun saja, walaupun diberinya cukup masakan dan minuman, akan tetapi serentak beliau dihadapkan kepada pergaulan manusia, maka sudah sanggup dipastikan bahwa beliau tidak akan bisa berbicara dengan bahasa yang biasa, canggung pemalu dan lain-lain. Sehingga kalaupun beliau kemudian dididik, maka pembiasaan dirinya itu akan berlangsung sangat lambat sekali.
2. Lingkungan Membuat Wajah Budaya Bagi Individu
Lingkungan dengan aneka ragam kekayaannya merupakan sumber ide dan daya cipta untuk diolah menjadi kekayaan budaya bagi dirinya. Lingkungan sanggup membentuk pribadi seseorang, sebab insan hidup yaitu insan yang berfikir dan serba ingin tahu serta mencoba-coba terhadap segala apa yang tersedia di alam sekitarnya.
Lingkungan mempunyai peranan bagi individu, sebagai :
a. Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat pergaulan sosial individu. Contoh : air sanggup dipergunakan untuk minum atau menjamu sobat ketika berkunjung ke rumah.
b. Tantangan bagi individu dan individu berusaha untuk sanggup menundukkannya. Contoh : air banjir pada ekspresi dominan hujan mendorong insan untuk mencari cara-cara untuk mengatasinya.
c. Sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang beraneka ragam senantiasa memperlihatkan rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi dan mengikutinya serta berupaya untuk meniru dan mengidentifikasinya, apabila dianggap sesuai dengan dirinya. Contoh : seorang anak yang senantiasa bergaul dengan temannya yang rajin belajar, sedikit banyaknya sifat rajin dari temannya akan diikutinya sehingga usang kelamaan beliau pun bermetamorfosis anak yang rajin.
d. Obyek pembiasaan diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun autoplastis. Penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu berusaha untuk merubah lingkungannya. Contoh : dalam keadaan cuaca panas individu memasang kipas angin sehingga dikamarnya menjadi sejuk. Dalam hal ini, individu melaksanakan manipulation yaitu mengadakan perjuangan untuk menjiplak lingkungan panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan dirinya. Sedangkan pembiasaan diri autoplastis, penyesusian diri yang dilakukan individu biar dirinya sesuai dengan lingkungannya. Contoh : seorang juru rawat di rumah sakit, pada awalnya beliau merasa mual sebab kedaluwarsa obat-obatan, namun lama-kelamaan beliau menjadi terbiasa dan tidak menjadi gangguan lagi, sebab dirinya telah sesuai dengan lingkungannya
D. Jenis Interaksi Sosial
Ada empat jenis interaksi sosial dengan lingkungannya, yaitu :
1. Individu sanggup bertentangan dengan lingkungannya.
2. Individu sanggup memanfaatkan lingkungannya.
3. Individu sanggup berinteraksi dengan lingkungannya.
4. Individu sanggup mengikuti keadaan dengan lingkungannya.
Lingkungan di sini bisa berupa lingkungan fisik (alam benda-benda yang konkrit), lingkungan psikis (jiwa, badan, orang-orang dalam lingkungan) serta lingkungan rohaniah (keyakinan-keyakinan, ide-ide, dan filsafat-filsafat yang terdapat di lingkungan individu).


E. Proses Interaksi Sosial
Proses Interaksi sosial berdasarkan Herbert Blumer yaitu pada ketika insan bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir yaitu Makna tidak bersifat tetap namun sanggup dirubah, perubahan terhadap makna sanggup terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process
Interaksi sosial sanggup terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya kekerabatan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu isu dan pertolongan tafsiran dan reaksi terhadap isu yang disampaikan. Karp dan Yoels memperlihatkan beberapa hal yang sanggup menjadi sumber isu bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut sanggup terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, yaitu segala sesuatu yang dimiliki seorang individu semenjak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini sanggup meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.
Interaksi sosial mempunyai aturan, dan hukum itu sanggup dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain hukum mengenai ruang Hall juga menjelaskan hukum mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu yang sanggup mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang terakhir yaitu dimensi situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum memperlihatkan reaksi. Definisi situasi ini dibentuk oleh individu dan masyarakat.
F. Faktor – Faktor Yang Mendorong Terjadinya Interaksi Sosial
1. Tindakan Sosial
Tidak semua tindakan insan dinyatakan sebagai tindakan sosial contohnya : Seorang cowok yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara membisu – membisu . Menurut MAX WEBER , tindakan sosial yaitu tindakan seorang individu yang sanggup mempengaruhi individu – individu lainnya dalam masyarakat . Tindakan sosial sanggup dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
a. Tindakan Rasional Instrumental : Tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan . Contoh : Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang cukup .
b. Tindakan Rasional Berorientasi nilai : Tindakan – Tindakan yang berkaitan dengan nilai – nilai dasar dalam masyarakat . Contoh : Tindakan –Tindakan yang bersifat Religio – magis .
c. Tindakan Tradisional; Tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan Rasional . Contoh : Berbagai macam upacara \ tradisi yang dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan leluhur .
d. Tindakan Ofektif : Tindakan – Tindakan yang dilakukan oleh seorang \ kelompok orang berdasarkan perasaan \ emosi
2. Kontak Sosial
Dalam kehidupan sehari-hari kontak sosial sanggup dilakukan dengan cara :
a. Kontak Sosial yang dilakukan berdasarkan cara pihak-pihak yang berkomunikasi . Cara kontak sosial itu ada 2 macam yaitu :
1) Kontak Langsung : Pihak komunikator memberikan pesannya secara pribadi kepada pihak komunikan .
2) Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator memberikan pesannya kepada pihak komunikan melalui mediator pihak ketiga .
b. Kontak Sosial yang dilakukan berdasarkan terjadinya proses komunikasi . Ada 2 macam kontak sosial .
1) Kontak Primer
2) Kontak Sekunder
3. Komunikasi Sosial
Komunikasi artinya berafiliasi atau bergaul dengan orang lain. Orang yang memberikan komunikasi disebut komunikator , orang yang mendapatkan komunikasi disebut komunikan. Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan interaksi sosial yang baik apabila proses komunikasinya tidak berlangsungnya secara komunikatif . Contoh : Pesan yang disampaikan tidak jelas, berbelit – belit , bahkan mungkin sama sekali tidak sanggup dipahami .

G. Faktor Psikologi Pendorong Interaksi Sosial
Terdapat empat faktor yang mendasari kelangsungan interaksi sosial, yaitu :
1. Faktor imitasi, masyarakat merupakan pengelompokan insan di mana tiap individu saling mengimitasi (meniru) dari orang lain dan sebaliknya. Bahkan masyarakat gres menjadi masyarakat yang bahwasanya ketika insan mulai mengimitasi kegiatan insan lainnya.
2. Faktor sugesti, dampak psikis baik yang tiba dari diri sendiri maupun yang tiba dari orang lain, umumnya sugesti diterima tanpa adanya kritik dati individu yang bersangkutan. Sugesti yaitu suatu proses di mana individu mendapatkan suatu cara penglihatan atau fatwa tingkah laris orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.
3. Faktor identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi identik atau sama dengan orang lain.
4. Faktor simpati, orang mempunyai kecenderungan tertarik pada orang lain, sedangkan orang yang mempunyai kecenderungan menolak orang lain disebut antipati. Simpati akan menjalin kekerabatan saling pengertian yang saling mendalam dalam inteaksi antarindividu, ingin mengerti dan ingin kerja sama dengan orang lain serta saling melengkapi satu sama lain.

Sumber http://ronald-koeman.blogspot.com/

Related Posts