Cadangan Devisa BI pada September 2018 makin menurun menjadi sekitar US$114,8 miliar, hal ini menciptakan pemerintah was-was alasannya tren yang terjadi ketika ini ialah kenaikan dolar AS yang semakin tak terbendung menciptakan sejumlah hal kuat ibarat nilai impor yang semakin besar, defisit neraca yang semakin melebar sampai penurunan daya beli masyarakat.
Langkah BI dalam menjaga nilai tukar rupiah biar tidak terlalu fluktuatif serta untuk pembayaran utang pemerintah yang jatuh tempo telah menyedot cadangan devisa yanh sangat dalam. Dalam delapan bulan terakhir cadangan devisa BI telah menyusut US$ 17,13 miliar atau sekitar Rp 260 triliun dengan kurs Rp 15.200/dolar AS.
Meskipun mengalami sejumlah penurunan, posisi cadangan devisa BI masih cukup tinggi, ialah masih bisa untuk membiayai 6,5 bulan impor setara 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah yang jatuh tempo. Angka tersebut di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. Akankah pemerintah bisa membalikan keadaan dari serangkaian penggerusan cadangan devisa ini?
![]() |
Cadangan Devisa BI |
Meskipun mengalami sejumlah penurunan, posisi cadangan devisa BI masih cukup tinggi, ialah masih bisa untuk membiayai 6,5 bulan impor setara 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah yang jatuh tempo. Angka tersebut di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. Akankah pemerintah bisa membalikan keadaan dari serangkaian penggerusan cadangan devisa ini?