Senin, 18 Desember 2017

Isd Dalam Bidang Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Latar belakang diberikannya ISD yakni banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan ari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara. Pada hakekatnya pendidikan yakni upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerusnya.Selaku warga masyarakat,warga bangsa dan negara,secara mempunyai kegunaan dan bermakna serta bisa mengantisipasi hari depan mereka yang selalu berunah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya,bangsa,negara dan kekerabatan international,maka pendidikan tinggi tidak sanggup mengabaikan realita kehidupan yang mengglobal yang digambarkan sebagai perubahan kehidupan yang penuh dengan paradoksal dan ketidak keterdugaan.


B.Tujuan Penulisan
Untuk pembekalan kepada para mahasiswa di indonesia berkenaan dengan pemupukan nilai-nilai,sikap dan kepribadian,diandalkan kepada pendidikan pancasila,Bela Negara,Ilmu Sosial Dasar,Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Alamiah Dasar sebagai latar aplikasi nilai dalma kehidupan,yang disebut Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK).



BAB II ISI

2.1 Pengertian Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar yakni ilmu yang membahas dan mengkaji masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat.Masalah - duduk kasus yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri meliputi aneka macam macam nilai - nilai dari aneka macam macam Ilmu Sosial menyerupai ilmu ekonomi , ilmu psikologi , ilmu geografi , ilmu sosiologi , ilmu aturan dan politik serta bebagai macam Ilmu Sosial lainnya.

2.2 Pengertian Pendidikan
Pendidikan yakni perjuangan sadar dan berkala untuk mewujudkan suasana mencar ilmu dan proses pembelajaran semoga penerima didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, adat mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya dan masyarakat.

2.3 Sejarah Pendidikan
Belanda memperkenalkan sistem pendidikan formal bagi penduduk Hindia-Belanda (cikal bakal Indonesia), meskipun terbatas bagi kalangan tertentu yang terbatas. Sistem yang mereka perkenalkan secara bernafsu sama saja dengan struktur yang ada sekarang, dengan tingkatan sebagai berikut:

Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar bagi orang Eropa

Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar bagi pribumi

Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama

Algemeene Middelbare School (AMS), sekolah menengah atas Sejak tahun 1930-an, Belanda memperkenalkan pendidikan formal terbatas bagi hampir semua provinsi di Hindia Belanda.

2.4 Filosofi Pendidikan
Pendidikan biasanya berawal ketika seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir menyerupai yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan impian ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."

2.5 Fungsi Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, forum pendidikan berkaitan dengan fungsi yang kasatmata (manifes) berikut:

*Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
*Mengembangkan talenta perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
*Melestarikan kebudayaan.
*Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi laten forum pendidikan yakni sebagai berikut.

*Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang renta melimpahkan kiprah dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.

*Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah mempunyai potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat perihal sesuatu hal, contohnya pendidikan seks dan perilaku terbuka.

*Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan sanggup mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk mendapatkan perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi kanal mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.

*Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah sanggup pula memperlambat masa cukup umur seseorang alasannya yakni siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.

Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:

*Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
*Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
*Menjamin integrasi sosial.
*Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
*Sumber penemuan sosial.



BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan biasanya berawal ketika seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan ini biasanya diperkulan untuk membahas dan mengkaji masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat.Masalah - duduk kasus yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri meliputi aneka macam macam nilai - nilai dari aneka macam macam Ilmu Sosial menyerupai ilmu ekonomi , ilmu psikologi , ilmu geografi , ilmu sosiologi , ilmu aturan dan politik serta bebagai macam Ilmu Sosial lainnya.

3.2 Saran
Untuk mewujudkan suasana mencar ilmu dan proses pembelajaran semoga penerima didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, adat mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya dan masyarakat dan juga perjuangan sadar dari pendidik tersebut.



BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://lubukberbagi.blogspot.com/search?q=definisi-ilmu-sosial-dasar
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_8856/title_pengertian-ilmu-sosial-dasar/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
http://sutanto15.wordpress.com/2011/12/15/ilmu-sosial-dasar-terhadap-psikologi/

Sumber http://ronald-koeman.blogspot.com/

Related Posts