Sabtu, 23 Juni 2018

Rasa Apalah Ini

Waktu akan terus tergerus, menyerupai rasa bersalah yang selama ini gue rasakan. Awalnya memang agak sulit untuk menghapus rasa itu, tapi gue juga nggak sanggup begini terus menerus, mendapatkan kenyataan juga bahwa kini "DIA" udah senang mempunyai hati yang lain, yaaaa gue turut bahagia. Dan mulai hari ini gue akan melupakan semua, memulai lagi dan membuka kembali hati yang telah usang tertutup, mungkin kalo digambarkan hati gue ini udah banyak sarang laba-laba, debu dimana-mana, gelap, pengap, kecoa beterbangan (lebay), yaaa semua itu mulai perlahan larut.

Bulan-bulan ini emang gue jarang banget nulis, alasannya yaitu banyak banget hal yang bikin gue gabut untuk nulis contohnya, 
  1. banyak banget pikiran alasannya yaitu kiprah nggak selesai-selesai dikampus, terus dapet temen sekelompok yang berbeda pola pikirnya sama gue, gue bilang A tapi malah ia tanggapin B, alhasil bikin kiprah mandek dan ngumpulin kiprah terlambat, walau pada kesudahannya selesai.
  2. Kerjaan nggak habis-habis juga.
  3. Pokonya banyak banget, dan gue butuh banget liburan.
Tadinya di goresan pena gue ini, pengen banget nulis yang puitis-puitis gitu, tapi apalah daya gue bukan orang yang puitis jadi gagal mau nulis hal semacam itu. Ngomong-ngomong soal puitis, akhir-akhir ini gue agak bingung problem hati (njirrr, apa hubungannya puitis sama bingung alasannya yaitu problem hati) bodo amat lah orang bingung bebas T-T.

Kayanya bingung gue nggak abis-abis ini, mungkin alasannya yaitu gue jomblo terus jadi perasaan bingung sering menghampiri. Yaaaaaaaa kembali lagi kemasalah bingung tadi, akhir-akhir ini gue lagi memikirkan salah satu perempuan yang berdasarkan gue ia itu imut juga sih, cuma galaknya minta ampun kayanya, udah gitu cerewet, baperan berdasarkan gue, suaranya jangan ditanya kalo lagi ketawa, se RT sanggup denger kayanya. Tapi (ada tapinya),  gue suka orang yang apa adanya dan sanggup jadi dirinya sendiri dan ia tangguh.

Dan pada bulan-bulan ini gue sama ia kaya tambah deket, yang awalnya gue sama ia nggak pernah chat, kini jadi chat-an terus dimulai dari pembahasan yang berbobot sampe nggak penting sama sekali. Tapi anehnya itu setiap ketemu sama gue ia selalu menghindar (dalam hati gue ngerasa, apa muka gue serem kali ya) tapi pas gue tanya dia, ia itu menghindar alasannya yaitu takut dicengin sama temen-temen gue, emang sih temen-temen gue agak kampret.

Hari demi hari berlalu, gue sama ia kini udah sama sekali jarang chat di WA, kadang gue juga suka mager sih kalo ngechat duluan, ya manusiawi kalo perjaka kadang agak gengsi juga buat chat duluan, terkadang gue juga suka membuka pembicaraan duluan sama ia kok, ya sadar diri aja nanti dianya malah berpikiran "kok gue terus ya yang ngebuka pembicaraan?" gitu. Ya itu tadi kadang gue duluan, cuma giliran gue yang ngebuka pembicaraan ia malah bales satu atau dua kata aja (nyesek banget coy) alhasil gue juga jadi males banget (asli).

Cuma kadang suka agak asing juga kalo gue ketemu atau bertatap sama dia, ada hal aneh di dalam diri gue, salting sih enggak cuma agak asing aja, kaya ada hal yang menarik banget dari dia, udah sih itu aja, mungkin gue mulai tertarik sama dia, nggak tau juga sih hmm.. 

Saat ini gue juga nggak tau perasaan ia ke gue kayak gimana, pada dasarnya gue juga nggak mau terlalu kepedean, kalau ternyata kesudahannya selama ini ia suka sama orang lain dan bukan gue, terang sangat menyakitkan men kalo itu kejadian, namun yang terang tak menutup kemungkinan gue akan mencoba untuk membuka hati, mungkin untuk sekarang terlalu dini untuk memulai,  yaaaa ikuti aja alurnya kaya gimana, ketika ini gue juga masih asik ngejalanin kejombloan ini kok, menanti jodoh itu di asikin aja sebenernya, cuma satu yang perlu di inget "Jangan cuma menunggu aja, tapi berusahalah datangkan jodohmu sendiri and keep praying"

Mungkin sampe disini aja curhatan gue, bye :)