Kemenkominfo Menyatakan Mampu Lacak Penyebar HOAX di WhatsApp, Cek disini ! - Pada ketika ini Pemerintah Indonesia sedang ketat - ketatnya menjaga Kestabilan Pemerintahan, termasuk keamanan di sosial media, diantaranya yaitu pada aplikasi mesengger ibarat WhatsApp, Line & BBM.

Mengatasi Berita Hoax di WhatsApp Mesengger
Sumber : Kominfo.go.id
Kini melalui Aplikasi Sosial Media ibarat WhatsApp, Pemerintah sanggup melaksanakan Pelacakan dari mana asal info Hoax. Hal ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan informatika (Menkominfo) Rudiantara. Selain memakai Aplikasi WhatsApp, Pemerintah juga bisa melacak Ujaran kebencian melalui Aplikasi messenger ibarat Line dan BlackBerry Messengger (BBM).
Dalam Pemberantasan info Hoax, Menkominfo Rudiantara menjelaskan, memiliki metode untuk melacak dari mana sumber yang mengembangkan pertama kali info tersebut. Jika di anggap berlebihan, Kemenkominfo sanggup melaporkan kepada Pihak Kepolisian biar sanggup melaksanakan tindakan Hukum.
Meski pemantauan penyebaran info Palsu atau Hoax melalui Aplikasi Chatting ibarat WhatsApp sulit dilakukan. Hal ini sebab sifatnya lebih Private. Tidak ibarat pemantauan dibeberapa Media Sosial ibarat Facebook, Twitter, dan Instagram. Meski demikian, Itu bukan halangan Menkominfo , Justru pemantauan bisa dilakukan dengan Penanganan yang berbeda.
Berita Hoax pada ketika ini lebih banyak disebarkan melalui Aplikasi Sosial Media WhatsApp. Tidak hanya itu, bahkan Ujaran kebencian, Provokatif, dan Fitnah sering kali di Broadcasting melalui Aplikasi Chatting ini.
Dalam Hal ini WhatsApp merupakan Aplikasi Media Sosial Chatting. Sehingga penanganan berbeda dengan media umum murni layaknya Facebook. Penyebar info Hoax melalui Aplikasi Chatting ini lebih bersifat Provokasi. Serta sifatnya yang menyebar Kebohongan dari satu kontak ke kontak yang lainnya. Ini tentunya ke arah Privasi. Sedangkan di media umum terbuka pemantauannya lebih mudah.
Dalam upaya ini, Menkominfo melalui Kemenkominfo akan memblokir akun tersebut jikalau terbukti mengembangkan info kebencian, provokatif maupun Fitnah.
Presiden Jokowi pun menawarkan Himbauan terhadap info yang beredar di media sosial. Jokowi menyarankan biar pemerintah terkait lebih menggalakkan kampanye penggunaan media umum yang dampaknya positif.
Hal ini sesuai dengan budaya bangsa indonesia. Pesatnya pengguna Sosial media ditanah air sangat perlu diarahkan ke hal - hal yang positif. Agar sanggup membuat kepribadian Masyarakat yang lebih baik lagi.
Mesin Pelacak Hoax dan Ujaran Kebencian
Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan menerangkan, Mesin ini bekerja secara efektif dalam mengidentifikasi konten negatif. Dikatakan konten negatif bisa dilihat dari seberapa besar efek (impact) dan tingkat keviral-annya di dalam dunia siber.
Sekali mengais, Mesin ini sanggup menawarkan hasil berupa URL (tautan) yang bisa hingga Jutaan dan sanggup eksklusif melaksanakan Klasifikasi. Secara kinerja, mesin ini lebih efektif dan efisien dari segi waktu dan volume untuk menyaring konten negatif. Penjelasan Samuel.
Mengenai keunggulan mesin ini, Dalam satu kali perayapan (Crawling) selama 5 - 10 menit saja bisa menghasilkan jutaan konten yang kemudian diperkecil lagi menurut jumlah kunjungan dan potensi keviralan konten tersebut.
Dalam pengujian itu, mesin berjulukan AIS ini berhasil menemukan 120 ribu situs porno dari 1,2 juta situs terayap di indonesia dalam rentang waktu 3 hari. Padahal pada beberapa tahun kebelakang pemerintah hanya sanggup menepis 700 ribu situs terlarang.
Mesin ini akan bekerja apabila menemukan konten negatif atau yang melanggar aturan, tim verifikator akan menandai kiriman tersebut (screen-capture) kemudian diserahkan ke tim eksekutor untuk ditindaklanjuti.
Dalam jangkauannya, hingga ketika ini pihak Kominfo sudah berhubungan dengan sejumlah layanan media umum ibarat WhatsApp, Facebook, instagram, Twitter, BBM, Line, Bigo, dan juga Google.
Mesin AIS juga tidak hanya bisa dipakai oleh Kominfo, tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh sejumlah Instansi terkait ibarat BNPT, OJK, BPOM, BNN, Kepolisian dan pihak mana saja yang diberikan mandat untuk menjaga kesatuan Negara.
Dalam hal ini, sebagai Warga negara yang baik, sudah seharusnya kita mendewasakan diri dalam memakai Sosial Media, biar sanggup berkhasiat dan bermanfaat bagi bangsa dan negara yang kita duduki selama ini.
Terima Kasih telah membaca, Semoga bermanfaat untuk Pengetahuan yang selanjutnya.