Menggunakan AdBlock di browser dikala ini mungkin sudah lumrah atau biasa. Pemicunya alasannya ialah pengguna terganggu dengan iklan yang ditampilkan pada website. Saat ini ada 2 browser yang secara default memasang AdBlock dalam browser-nya yaitu Opera dan browser Brave yang masih dalam tahap pengembangan.
Hal ini mungkin akan sangat membantu bagi pengguna dari iklan yang menyebalkan namun ternyata ini berdampak pada perusahaan sejenis media. Dalam blog Google menyoroti salah satu perusahaan media yaitu Business Insider yang terkena pengaruh negatif dari penggunaan AbBlock oleh pengguna ini yaitu menurunnya pendapatan perusahaan. Hal ini alasannya ialah iklan semuanya di blokir oleh AdBlock.
Dikutip dari ChromPlex, Awal tahun ini Google sempat dikabarkan untuk memasukkan secara default AdBlock kedalam Chrome. Namun pada hari ini Google resmi mengumumkan bahwa Chrome akan memasukkan “Ad Filter” awal tahun depan.
Fitur default ini nantinya tidak akan memblokir semua iklan, namun akan memblokir iklan yang dianggap mengganggu. Seperti iklan pop up yang pada faktanya sangat mengganggu.
Untuk menyaring iklan apa saja yang sanggup diterima akan ditentukan oleh grup yang dinamakan Coalition for Better Ads, yang didalamnya terdiri dari beberapa perusahaan media, The Washington Post, Facebook, dan tentu saja Google.
Demi membantu ad filter ini terwujud, Google telah menyediakan tools untuk menganalisis iklan yang dianggap mengganggu pada halaman web. Google akan menerapkan standar yang disebut “Better Ads Standard” pada Chrome pada awal 2018.
Menarik untuk melihat kedepannya dengan fakta bahwa Google dikala ini ialah perusahaan besar iklan itu sendiri. Meskipun Google menyampaikan akan memblokir iklan yang tidak sesuai dengan Better Ads Standar, termasuk iklan yang dimiliki dan dilayani oleh Google, maka Google akan membuat area abu-abu.