Minggu, 20 September 2015

Tugas Mata Kuliah Softskill (Beras Dan Nasi)

Beras Merupakan kebutuhan pokok kita. Disamping itu, beras juga terdiri dari Endosperm yang merupakan potongan utama dari butir beras. Selain Endosperm, Beras juga megandung Protein yang cukup tinggi, serta mineral dan vitamin dalam jumlah kecil. Dalam hal ini, aku akan mecoba pertanda bagaimana cara atau proses cara kerja beras menjadi nasi.Lihat Selengkapnya


Dari pengertian di atas sanggup di simpulkan bahwa beras memiliki tugas yang sangat penting di dalam kehidupan sehari hari kita. Beras ialah gabah yang potongan kulitnya sudah di kupas higienis dari kulit luarnya yang sanggup kita sebut dengan sekam. Beras yang biasa di komsumsi oleh masyarakat umum atau yang banyak di jual di pasar ialah beras giling. Tujuan penggilingan beras ialah untuk emisahkan beras dari sekamnya, kotoran kotoran, meningkatkan derajat putih dan kilap beras, serta sanggup meminimalkan terjadinya kesalahan pada beras. Contohnya ialah patahnya beras pada produksi pabrik.

Tentu saja kita mengkomsumsi beras tidak dengan memakannya begitu saja, tetapi kita mengkomsumsi beras dengan cara memasak beras tersebut. Langkah-langkah cara penyajian beras bahu-membahu tidaklah sulit. Ada beberapa point yang harus di perhatikan dalam memasak beras ini. Yang pertama ialah proses penumbukan pada beras. Proses penumbukan ini sanggup memilih tingkat kehilangannya zat gizi pada beras tersebut. Proses penggilingan atau penumbukan pada beras yang baik akan menghasilkan beras yang utuh dan tidak cacat sedikitpun. Contohnya butiran beras pecah ketika di produksikan ke pabrik, selain itu di butiran beras terdapat dedak yang merupakan kotoran-kotoran yang melekat pada beras. Dedak pada padi atau beras hampir terserang sekitar lima hingga tujuh persen. Oleh karna itu, beras terlebih dahulu harus di bersihkan ketika memasak. Setelah itu, beras sudah sanggup di masak. Proses beras ketika di masak ialah terjadinya perubahan antara beras ke nasi. Hal ini di sebabkan karena, mulai melunaknya butiran beras ketika sedang di rendam di dalam air. Perubahan ini berlangsung cukup memakan waktu lama. Sesudah bears telah bermetamorfosis nasi dalam proses pematangan, nasi tidak lagi berwujuad beras. Dalam hal ini sanggup di simpulkan bahwa dari eksperimen diatas, beras beras yang pada awalnya berprotein tinggi, sehabis di masak akan mengulangi berkurangnya protein dari yang semestinya. Loeh lantaran itu, proses paling awal (penggilingan dan penyosohan beras) benar-benar harus di perhatikan. Tujuan dari penggilingan dan penyosohan beras adalah:

    1. Memisahkan sekam, kulit ari, katul dan forum dari endosperm beras.
    2. meningkatkan derajat putih dan kilat beras.
    3. menghilangkan kotoran-kotoran, atau benda gila dari beras.
    4. meminimalkan terjadinya beras patah pada produk akhir.

Tingkat kehilangan zat-zat gizipun kuat dari tinggi rendahnya tingkat penyosohan. Beras juga selain sumber energi dan protein, beras juga mengandung banyak sekali unsure minberal dan vitamin. Sebagian besar karbohidrat beras ialah pati (85-90%). Dan sebagian kecil pentosan, selulosa, hemiselulosa, dan gula.

Proses penyosohan beras pecah kulit menghasilkan beras giling, dedak dan berkatul. Sebagian protein, lemak, vitamin dan mineral akan terbawa dalam dedak, sehingga kadar kompone-komponen tersebut dalamberas giling menurun.

Sekian...

Sumber http://ronald-koeman.blogspot.com/