Jumat, 11 Maret 2016

Penjelasan Terlengkap Perihal Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

 Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia Penjelasan Terlengkap Tentang Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila bukanlah diciptakan oleh negara, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masayarakat Indonesia. Oleh alasannya ialah itu, ideologi Pancasila merupakan ideologi yang terbuka.

Pada artikel ini akan dijelaskan secaara lengkap mengenai Pancasila sebagai ideologi yang terbuka. Makara untuk menyerap seluruh makna dari Pancasila sebagai ideologi terbuka, pastikan kau membacanya hingga tuntas. Oke, mari kita mulai.

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat mudah bagi bangsa Indonesia diyakini sebagai ideologi terbuka. Menurut Noor Ms Bakry, ideologi terbuka ialah kesatuan prinsip pengarahan yang berkembang dialektik serta terbuka penafsiran gres untuk melihat perspektif ke masa depan dan faktual antisipatif dalam menghadapi perkembangan dengan memperlihatkan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam melangsungkan hidup dan  kehidupan nasional.

Berdasarkan pengertian wacana ideologi terbuka tersebut, terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi yang terbuka. Nilai-nilai tersebut yaitu:

1. Nilai dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai dasar tersebut merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal, sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ideologi tersebut tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, sehingga oleh alasannya ialah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 memuat nilai-nilai dasar ideologi Pancasila maka Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan suatu norma dasar yang merupakan tertib aturan tertinggi, sebagai sumber aturan positif sehingga dalam negara mempunyai kedudukan sebagai "staatsfundamentalnorm". 

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Tentang Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis Ideologi di Dunia

2. Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta forum pelaksanaannya. Nilai isntrumental ini merupakan eksplisitasi, pembagian terstruktur mengenai lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.

3. Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam realisasi praksis inilah maka pembagian terstruktur mengenai nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang dan selalu sanggup dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta aspiraasi masyarakat.

Ciri-Ciri Kekhususan Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai ideologi terbuka bagi bangsa Indonesia mempunyai ciri khususnya sendiri. Ciri-ciri khusus Pancaasila sebagai ideologi terbuka bangsa Indonesia sebagai berikut.

1. Bersifat realis

Yaitu mencerminkan kenyataan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat di mana ideologi tersebut lahir dan dikembangkan. Ideologi terbuka mencerminkan bahwa dirinya merupakan kenyataan tumpuan hidup masyarakat itu sendiri, yang berarti juga tercegah dari kebekuan dogmatik, serta selalu dalam konteks. Pola tatalaku bangsa Indonesia direnungkan, kemudian diangkat menjadi dasar negara, yang kemudian menjadi dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

2. Bersifat idealis

Yaitu konsep yang terkandung di dalamnya bisa memberi harapan, optimisme, serta menggugah motivasi para pendukungnya untuk brupaya mewujudkan sesuatu apa yang telah dicita-citakan. Dalam ideologi Pancasila setiap insan mempunyai kebebasan untuk memilih apa yang dicita-citakan sejauh tidak mengganggu kepentingan bersama.

3. Bersifat fleksibel

Yaitu sanggup mengikuti keadaan dengan keadaan yang terus-menerus berkembang, dan juga sekaligus bisa memberi arah melalui tafsir-tafsir gres yang konsisten dan relevan. Ideologi Pancasila selalu menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat dalam mencapai tujuan nasional dan memberi arah dalam pembangunan bangsa melalui tafsir gres sebagai pembagian terstruktur mengenai Pancasila dalam kehidupan secara mudah masing-masing generasi.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia
Menurut Magnis Suseno, ciri khas ideologi terbuka itu ialah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakatnya sendiri. Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan konsensus masyarakat. Ideologi terbuka tidak diciptakan negara, melainkan ditemukan dalam masyarakat itu sendiri. Oleh alasannya ialah itu, ideologi terbuka itu milik seluruh rakyat; masyarakat sanggup menemukan dirinya kembali di dalamnya.

***

Ideologi terbuka mempunyai sifat-sifat yang saling bertentangan, yang satu memperlihatkan ketegasan mengenai sifat keterbukaan, sedangkan yang lain membatasi keterbukaan. 

Keterbukaan ideologi Pancasila didukung oleh beberapa hal, antara lain:
  1. Tekad bangsa dalam memperjuangkan tercapainya tujuan nasional/tujuan proklamasi
  2. Pembangunan nasional yang teratur dan maju pesat
  3. Tekad yang berpengaruh dalam mempertahankan nilai sila-sila Pancasila yang sifatnya abadi
  4. Hilangnya ideologi komunis/sosialis sebagai ideologi tertutup
Hal-hal yang membatasi keterbukaan ideologi Pancasila ialah sebagai berikut. 
  1. Stabilitas nasional yang baik
  2. Tetap berlakunya larangan terhadap paham komunisme di Indonesia
  3. Adanya pencegahan atas pengembangan ideologi liberal di Indonesia
  4. Pencegahan terhadap gerakan ekstrim dan paham-paham lain yang bisa menggoyahkan nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
Ideologi Pancasila bukan merupakan doktrin belaka, alasannya ialah doktrin hanya dimiliki pada ideologi yang hanya bersifat normatif dan tertutup, demikian pula ideologi Pancasila bukanlah merupakan ideologi pragmatis yang hanya menekankan segi mudah dan realistis belaka tanpa idealisme yang rasional. Maka ideologi Pancasila yang bersifat terbuka pada hakikatnya, nilai-nilai dasar sila-sila Pancasila yang bersifat tetap adapun pembagian terstruktur mengenai dan realisasinya senantiasa dieksplisitkan secara dinamis, terbuka dan senantiasa mengikuti perkembangan zaman. 

***

Keterbukaan ideologi Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam mendapatkan budaya asing. Manusia pada hakikatnya selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Oleh alasannya ialah itu, sebagai makhluk sosial senantiasa hidup bersama sehingga terjadilah akulturasi budaya. Oleh alasannya ialah itu, Pancasila sebagai ideologi terbuka senantiasa terbuka terhadap imbas budaya asing, namun nilai-nilai esensial Pancasila bersifat tetap. Dengan kata lain Pancasila mendapatkan budaya abnormal dengan ketentuan hakikat atau substansi Pancasila yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan bersifat tetap.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Pancasila Sebagai Falsafah Budaya Bangsa Indonesia
Dalam ideologi terbuka terdapat impian dan nilai-nilai yang bersifat mendasar dan tidak eksklusif bersifat operasional. Oleh alasannya ialah itu, setiap kali harus dieksplisitkan. Eksplisitasi dilakukan dengan menghadapkannya pada banyak sekali persoalan yang selalu silih berganti melalui refleksi yang rasional, sehingga terungkap makna operasionalnya. Dengan demikian jelaslah bahwa pembagian terstruktur mengenai ideologi dilaksanakan melalui interpretasi dan reinterpretasi yang kritis. Disitulah sanggup ditunjukkan kekuatan ideologi terbuka, hal yang tidak didapatkan dalam ideologi tertutup, alasannya ialah mempunyai sifat yang dinamis dan tidak akan membeku. Sebaliknya ideologi tertutup mematikan impian atau nilai-nilai dasar dan hanya bisa menunjukkannya sebagai fosil-fosil yang mati. 

Cukup terang bahwa ideologi Pancasila bukan sebuah ideologi yang tertutup, melainkan ideologi yang sangat terbuka. Jika Pancasila merupakan ideologi terbuka, maka ada ideologi lain yang bersifat tertutup. Suatu ideologi tertutup sanggup dilihat dari beberapa ciri khas. Ideologi itu bukan impian yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan merupakan impian satu kelmpok orang yang mendasari suatu jadwal untuk mengubah dan membaharui masyarakat. Dengan demikian ialah menjadi ciri ideologi tertutup bahwa atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorabanan yang dibebankan kepada masyarakat. Demi ideologi masyarakat harus berkorban, dan kesediaan itu untuk menilai kepercayaan ideologi para warga masyarakat serta kesetiaannya masing-masing sebagai warga masyarakat. Sesuatu yang berlaku bagi ideologi tertutup, tidak berlaku bagi ideologi terbuka.

Kegagalan suatu bangsa dalam mengembangkan pedoman wacana ideologi secara bermakna dari waktu ke waktu sanggup berakibat fatal terhadap ideologi tersebut. Ia sanggup kehilangan atau mengalami krisis dapat dipercaya yang hebat, terutama terhadap generasi gres dan generasi muda bangsa itu yang hidup dalam suasana dan situasi baru. Bilamana hingga begitu keadaannya, ideologi itu akan terasa sebagai sesuatu yang dipaksakan dan oleh alasannya ialah itu menjadi adikara atau totaliter sifatnya, meskipun intinya atau formalnya ideologi itu ialah terbuka dan demokratis. Lebih berbahaya lagi apabila mereka yang berkuasa hanya memanfaatkan ideologi tersebut untuk keperluan legitimasi kekuasaannya, sedangkan perilaku dan tingkah laris politik mungkin sama sekali bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam ideologi itu.

Penutup

Itulah pembahasan mengenai Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka bagi Bangsa Indonesia. Semoga bisa menambah luas wawasan kalian terkait ideologi negara ini. Terima kasih sudah berkunjung dan hingga jumpa di artikel selanjutnya. 

Sumber https://rumahjendelakita.blogspot.com/

Related Posts